Mohon tunggu...
muhammad kafi
muhammad kafi Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Salatiga

Saya adalah mahasiswa UIN Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Mahasiswa KKN Menghidupkan Malam dengan Ngaji Bandongan

7 September 2025   10:15 Diperbarui: 7 September 2025   09:22 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bulan Agustus tahun ini, suasana malam di Dusun Sekeper, Desa Duren, Kecamatan Sumowono terasa berbeda. Selepas azan Isya dan jamaah menuntaskan salat berjamaah, masjid dusun tidak langsung sepi. Justru semakin ramai, karena ada pengajian kitab kuning yang diinisiasi oleh mahasiswa UIN Salatiga yang sedang melaksanakan PPM di sana.

Pengajian ini menggunakan sistem ngaji bandongan --- tradisi khas pesantren salaf. Kitab yang dikaji adalah Taqrib karya Syekh Abi Syuja', kitab fikih klasik yang selama berabad-abad menjadi pegangan dasar umat Islam dalam mazhab Syafi'i.

Kegiatan ini digelar setiap malam Senin dan malam Kamis selepas Isya. Tujuannya sederhana namun penting: membantu masyarakat memahami dasar-dasar fikih yang berkaitan dengan ibadah sehari-hari, mulai dari tata cara wudu, salat, hingga persoalan kecil yang kerap ditemui dalam keseharian.

"Ngaji kitab seperti ini sebenarnya sudah lama dikenal di pesantren, tapi di dusun jarang terjadi. Kami ingin menghidupkan kembali tradisi itu, agar masyarakat semakin yakin bahwa ibadah yang mereka lakukan sehari-hari sudah sesuai dengan tuntunan syariat," ungkap salah satu mahasiswa PPM

Suasana keakraban tampak dalam setiap pertemuan. Selain belajar, warga juga menjadikan momen pengajian sebagai ajang mempererat silaturahmi. Bagi mahasiswa UIN Salatiga, kegiatan ini bukan sekadar program KKN, tetapi juga cara menyambung tradisi keilmuan Islam yang diwariskan ulama.

Harapannya, meski masa PPM hanya sebulan, jejak kecil berupa pengajian kitab kuning ini dapat terus berlanjut di Dusun Sekeper, menjadi denyut kehidupan masjid sekaligus penguat ikatan keagamaan masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun