Melihat Konteks ucapan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi anak berpenampilan baik (good looking) dijadikan sebagai penyebar paham radikal. kita harus mencermati ucapan Menag dengan Arif dan Bijaksana, Hati hati dalam menyampaikan pernyataan. Stereotif mengenai radikalisme , Terorisme , tendensi yang vulgar yang disampaikan Menag. menjadi kontroversi ditengah masyarakat.Â
Good Looking tidak hanya menjurus kepada Radikalisme, Perlunya Pemahaman bagi masyarakat Radikalisme bisa bisa muncul dimana saja, perlunya proteksi dini dan pemahaman masyarakat bahwasanya Radikalisme tidak dibenarkan. masyarakat jangan sampai tergiring dalam statmen yang belum tentu kebenarannya.
masyarakat masih kental Prejudice (prasangka) yang kurang akan dunia riset. orang - orang berciri tertentu tidak bisa disimpulkan begitu saja sebagai teroris atau penyebar paham radikalisme.Â
kita jangan sampai pandai dalam menyimpulkan, hati hati dalam berspekif. tidak hanya Radikalisme , Terorisme, Isu Isu, Kasus Ekstremisme, Komunisme, dan Liberalisme merupakan potensi yang akan terus ada dalam upaya Pengoyangan ancaman Bangsa Indonesia.Â
Radikalisme seperti Botol Kosong tergantung yang mengisi. kita harus berfikir secara inductive reasining , deductive reasoning, pengalaman dan otoritas ,dalam setiap menganalisa fenomena atau dalam berpendapat