Mohon tunggu...
Muhammad Isyraqul Haq
Muhammad Isyraqul Haq Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa aktif univeritas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PANCASILA DAN REALITA: Ketika Mahasiswa Jadi Korban Penegak Hukum Lalu Lintas yang Tidak Konsisten

3 Juni 2025   00:01 Diperbarui: 2 Juni 2025   23:58 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PANCASILA DAN REALITA: Ketika Mahasiswa Jadi Korban Penegakan Hukum Lalu Lintas yang Tidak Konsisten

Oleh: Kelompok 6 MKWK Pancasila Kelas 9 

"Kita sering banget ditilang cuma karena keliatan muda dan bingung. Padahal nggak selalu salah. Tapi karena nggak ngerti harus gimana, ya pasrah aja." -- L.M.R.

Kalimat itu mewakili keresahan banyak mahasiswa di jalan raya. Mereka bukan cuma menghadapi kemacetan dan tugas kuliah yang menumpuk, tapi juga tantangan lain yang jauh dari semangat keadilan dalam Pancasila---yakni, praktik penegakan hukum lalu lintas yang tidak konsisten.

Sebuah laporan proyek bertajuk "Pancasila dan Realita Ketika Mahasiswa Menjadi Korban Praktik Penegakan Hukum Lalu Lintas yang Tidak Konsisten" menggambarkan fenomena ini dengan terang. Melalui wawancara dengan tujuh mahasiswa dari berbagai latar belakang, muncul gambaran bahwa praktik penegakan hukum di jalanan, terutama tilang, masih jauh dari kata ideal. Di satu sisi, ada kemajuan teknologi melalui sistem tilang elektronik (ETLE). Namun di sisi lain, mahasiswa masih menghadapi kenyataan pahit: diskriminasi, intimidasi, dan ketidakpastian prosedur saat ditilang.

ETLE: Harapan Baru di Tengah Kegalauan

Mahasiswa ternyata cukup optimis dengan sistem ETLE. Tilang elektronik ini dinilai lebih adil karena berbasis teknologi, bukan sekadar penilaian subjektif petugas. Kamera pengawas dan bukti digital menjadi penjamin kejujuran.

"Sistem ETLE bisa mengurangi tilang manual yang kebanyakan suap. Dengan ETLE kita diawasi setiap saat, dan ada bukti kuat berupa foto," kata A.A., salah satu responden.

Mahasiswa lain juga merasa lebih aman karena rekaman kamera bisa menjadi pelindung dari tilang tanpa dasar. "Petugas nggak bisa seenaknya nuduh atau maksa tilang di tempat. Kadang mahasiswa kan suka jadi sasaran karena dikira gampang disuruh bayar," ujar A.F.A.

Namun, mereka juga menyadari bahwa ETLE belum merata. Di banyak daerah, praktik tilang manual masih dominan, dan di sinilah sering terjadi ketidakadilan. Mahasiswa yang belum berpengalaman atau terlihat bingung sering dianggap "target mudah".

Mahasiswa Melek Hukum: Dari Bingung Jadi Berani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun