4. Tahun 2010–Sekarang
Memasuki era modern, pertumbuhan data meningkat secara luar biasa. Pada 2010, Eric Schmidt (mantan CEO Google) menyatakan bahwa jumlah informasi yang dihasilkan manusia sejak awal peradaban hingga tahun 2003 setara dengan 5 exabyte, dan pada saat itu jumlah yang sama dapat dihasilkan hanya dalam dua hari saja.
Laporan McKinsey di tahun 2011 memperkirakan bahwa Amerika Serikat akan mengalami kekurangan 140.000–190.000 ilmuwan data (data scientist) serta sekitar 1,5 juta tenaga profesional yang mampu mengolah data pada tahun 2018. Sejak saat itu, muncul banyak startup berbasis Big Data yang berfokus membantu perusahaan mengelola dan memanfaatkan data secara lebih efisien.
Hingga kini, Big Data terus berkembang dan menjadi salah satu pendorong utama dalam transformasi digital di berbagai sektor. Meski sudah banyak dimanfaatkan, revolusi Big Data diprediksi akan terus berlanjut di masa depan dengan inovasi dan teknologi baru yang semakin canggih.
Karakteristik Big Data
Big Data memiliki tiga elemen utama yang menjadi ciri khasnya, yaitu Volume, Velocity, dan Variety. Ketiga aspek ini sering dikenal dengan istilah “3V”, yang pertama kali diperkenalkan oleh Gartner pada tahun 2001.
1. Volume (Jumlah Data)
Sesuai dengan namanya, aspek volume menggambarkan besarnya jumlah data yang dikumpulkan dan dihasilkan setiap detik dari berbagai sumber. Data ini bisa berasal dari media sosial, transaksi online, perangkat sensor, hingga aktivitas digital sehari-hari. Jumlahnya yang sangat besar membuat pengolahan dan penyimpanannya membutuhkan teknologi khusus agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.
2. Velocity (Kecepatan Data)
Velocity merujuk pada kecepatan data dihasilkan dan diproses. Di era digital seperti sekarang, data sering kali muncul secara real-time. Misalnya dari transaksi online, notifikasi aplikasi, atau sensor kendaraan. Karena itu, data perlu segera diproses dan dianalisis secepat mungkin agar hasilnya relevan dan dapat langsung digunakan dalam pengambilan keputusan.
3. Variety (Keragaman Data)
Aspek variety menunjukkan bahwa data tidak selalu memiliki bentuk yang sama. Data bisa bersifat terstruktur, seperti tabel dan database; tidak terstruktur, seperti teks, gambar, audio, dan video; atau semi-terstruktur, seperti data dari sensor atau log sistem. Keragaman inilah yang membuat Big Data unik, karena memungkinkan analisis dari berbagai jenis informasi untuk menghasilkan wawasan yang lebih mendalam dan menyeluruh.