Mohon tunggu...
MUHAMMAD HAIKAL
MUHAMMAD HAIKAL Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UMKM Kewirausahaan Hijab Di Kota Banjarmasin

9 Oktober 2025   00:04 Diperbarui: 9 Oktober 2025   00:04 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDAHULUAN

Dalam beberapa tahun terakhir, industri fashion muslim di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, terutama pada segmen hijab dan busana muslimah. Kota Banjarmasin sebagai salah satu pusat perdagangan di Kalimantan Selatan turut merasakan perkembangan ini. Permintaan akan produk hijab yang modis dan nyaman terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat muslim terhadap gaya berpakaian yang sesuai syariat namun tetap modern.

Salah satu UMKM yang bergerak di bidang ini adalah "Algea HIjab", didirikan oleh Ka Ghina Rihhadah Aisyana pada tahun 2024. Usaha ini memproduksi dan menjual berbagai jenis hijab, seperti pashmina, segi empat, dan hijab instan dengan motif dan warna kekinian. Melalui wawancara yang dilakukan, laporan ini bertujuan untuk menggambarkan proses kewirausahaan, strategi pemasaran, kendala, serta peluang pengembangan usaha hijab di Kota Banjarmasin.

TINJAUAN PUSTAKA

a. Konsep Kewirausahaan 

Menurut Suryana (2013), kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui inovasi, kreativitas, serta keberanian dalam mengambil risiko. Seorang wirausahawan berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan menggerakkan roda ekonomi daerah.

b. Peran UMKM dalam Perekonomian 

UMKM memiliki kontribusi besar dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menyerap tenaga kerja dan memperluas kesempatan ekonomi di tingkat lokal (Tambunan, 2019). Di sektor fashion muslim, UMKM menjadi tulang punggung dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik yang sangat besar.

c. Industri Hijab di Indonesia 

Hijab kini tidak hanya berfungsi sebagai penutup aurat, tetapi juga sebagai simbol identitas dan gaya hidup. Menurut Rahmawati (2020), tren hijab di Indonesia terus berkembang mengikuti selera konsumen yang menginginkan produk berkualitas, modis, dan nyaman. Pelaku UMKM dituntut mampu berinovasi agar tetap kompetitif di tengah maraknya merek-merek besar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui wawancara langsung dengan pemilik usaha UMKM hijab di Kota Banjarmasin.

- Lokasi Penelitian: Jl. Cemara Raya, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 

- Subjek Penelitian: Ka Ghina Rihhadah Aisyana (pemilik Algea Hijab) 

- Teknik Pengumpulan Data: Wawancara semi-terstruktur dan observasi singkat terhadap kegiatan usaha 

- Teknik Analisis Data: Analisis tematik dengan menelaah tema-tema utama seperti motivasi, strategi bisnis, kendala, dan prospek usaha.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Latar Belakang dan Motivasi Usaha 

Ka Ghina memulai usaha Algea Hijab karena kecintaannya terhadap dunia fashion muslim dan dorongan untuk mandiri secara ekonomi. Awalnya, ia menjual hijab impor secara online, kemudian beralih ke produksi sendiri dengan memanfaatkan bahan lokal seperti voal dan katun premium. Modal awal yang digunakan sekitar Rp5.000.000 dari tabungan pribadi.

b. Strategi Pemasaran dan Produksi 

Usaha ini menerapkan strategi pemasaran berbasis media digital, terutama melalui Instagram, TikTok, dan marketplace Shopee. Dari sisi produksi, Algea Hijab mempekerjakan karyawan untuk memproduksi hijab berlabel khusus.

c. Kendala Usaha 

Kendala utama yang dihadapi meliputi: 

- Keterbatasan modal untuk memperluas produksi. 

- Fluktuasi harga bahan baku hijab. 

- Persaingan yang ketat dengan produk hijab pabrikan dan online shop besar. 

d. Peluang dan Prospek Usaha 

Potensi pasar hijab di Banjarmasin masih terbuka lebar. Banyaknya perempuan muda berhijab dan meningkatnya tren modest fashion menjadi peluang besar. Pemerintah daerah juga mendukung UMKM melalui pelatihan kewirausahaan dan akses pembiayaan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

e. Analisis Kewirausahaan 

Dari hasil wawancara, karakter kewirausahaan yang menonjol pada pemilik Algea Hijab meliputi: 

- Kreativitas: Desain hijab yang mengikuti tren dan selera pasar. 

- Kemandirian: Mengelola usaha dari desain, promosi, hingga pengiriman. 

- Inovasi: Memanfaatkan platform digital untuk memperluas pasar. 

- Ketahanan: Tetap bertahan di masa maraknya persaingan penjualan hijab. 

Hasil ini sejalan dengan teori Zimmerer dan Scarborough (2008) yang menyebutkan bahwa keberhasilan usaha kecil bergantung pada kemampuan berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis.

KESIMPULAN

UMKM Algea Hijab merupakan contoh nyata kewirausahaan kreatif di sektor fashion muslim. Pemilik usaha menunjukkan kemampuan beradaptasi dengan pasar, berinovasi pada desain produk, serta memanfaatkan teknologi digital untuk promosi dan penjualan. Kendati menghadapi keterbatasan modal dan persaingan, prospek pengembangan usaha ini tetap menjanjikan karena meningkatnya permintaan hijab lokal dan dukungan pemerintah terhadap UMKM.

REFERENSI

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management. Pearson Education.

Rahmawati, D. (2020). Tren Fashion Muslim di Indonesia. Jurnal Busana dan Budaya, 5(2), 45--53.

Suryana. (2013). Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Tambunan, T. (2019). Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting. Jakarta: LP3ES.

Zimmerer, T. W., & Scarborough, N. M. (2008). Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management. Pearson Education.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun