Jadi, jika saja 2019 adalah presiden baru, maka memutuskan antara melanjutkan atau tidak suatu tol akan butuh analisa panjang. Â
Jangankan jika presiden ganti, Presiden tetap Jokowi bisa saja jalan tol di hentikan disebabkan karena suatu hal yang sekarang tidak diduga, Â misalnya karena kondisi keuangan negara.Â
Membangun suatu tol membutuhkan biaya yang sangat besar, Â sehingga APBN tidak akan mampu mengcover semua biaya pembuatan tol.
Walapun jalan tol dibangun oleh BUMN seperti waskita karya atau Hutama karya tapi nantinya pengelolaannya akan di serahkan (atau mungkin dijual) Â keswasta dengan perjanjian khusus, Â misalkan jika waktu perjanjian sudah tercapai maka jalan tol tersebut akan dikembalikan ke negara dan akan menjadi jalan umum.
Hasil dari perjanjian atau penjualan atau kontrak tersebut akan di buat untuk mengembalikan biaya pembuatan tol tersebut atau untuk membangun tol kembali di tempat lain.
Tulisan ini juga saya muat di ilmubeton