Pendidikan merupakan hal yang paling utama bagi manusia untuk hidup di alam dunia. Pendidikan menjadi sarana kita untuk mencair ilmu dan menjaadi bekal kita dalam menghadapi perkembangan teknologi yang saat ini sangat pesat. Di Indonesia sendiri adanya program wajib belajar 9 tahun (taraf SD dan SMP) dan wacananya akan diubah menjadi wajib belajar semala 12 tahun. Dengan adanya kewajiban tersebut, tentu pemerintah membantu secara penuh agar pemerataan pendidikan dapat berjalan dengan lancar. Program pendidikan diadakan secara bertingkat dari SD ke SMP, SMP ke SMA, SMA ke Perguruan Tinggi. Progres tersebut tentu tidak mudah dan mengharuskan kita menghadapi segala bentuk problematika kedepannya.
Permasalahan-permasalahan tentu saja silih berganti ketika kita melalui proses yang bernama pendidikan itu sendiri. Akan tetapi, kali ini saya akan berfokus menyoroti pada taraf perkuliahan yang mana banyak sekali istilah "salah jurusan" ditemukan hanya karena mereka sudah merasakan kesulitan di awal. Mencoba bersembunyi dibalik alasan tersebut untuk  bertindak kurang kerja keras dalam menghadapi persoalan-persoalan mata kuliah. Mindset tersebut menjadi virus yang akan menggrogoti para mahasiswa untuk kabur dari tanggung jawab mereka menyelesaikan sebuah studi, apalagi dengan maraknya ilmu pengetahuan dan teknologi, istilah-istilah tersebut disebar luaskan, diturunkan dari angkatan ke angkatan. Sehingga menimbulkan endapan pada pikiran setiap mahasiswa yang mendengarkan. Menjadi sumber ketakutan sendiri tanpa alasan yang jelas.
Menyikapi permasalahan tersebut, tentu saja ada hal-hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi pikiran buruk dan beratnya menghadapi perkuliahan. Penulis berpendapat bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan di dunia ini asal masih berlandaskan secara logika manusia.Â
Jadi setiap orang bisa mempelajari sesuatu dan beradaptasi mengenai hal-hal yang mereka hadapi. Ada tiga hal yang bisa dilakukan dalam menyikapi mindset salah jurusan yaitu 1) Mengubah kata salah jurusan dengan belum beradaptasi, 2) Mencoba untuk mencari ketertarikan, 3) Memperbanyak membaca literatur mengenai kesulitan yang dihadapi.
Mengubah Kata "Salah Jurusan" dengan "Belum Beradaptasi"
Cara yang pertama dalam meminimalisirkan mindset salah jurusan adalah dengan berpikir bahwa kamu bukan salah jurusan, akan tetapi sedang dalam proses beradaptasi. Mengingat proses ketika kita naik ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya tentu saja akan menjadi lebih sulit dari sebelumnya. Akan tetapi, kita ada waktu untuk beradaptasi dengan tingakatan baru tersebut.Â
Tidak ada hal yang instan di dunia ini tetapi semua hal  bisa kita lakukan asal kita mau berusaha. Dengan mengubah cara pandang kita terhadap kesulitan yang kita hadapi dan menjadikan hal tersebut sebagai motivasi maka kesulitan-kesulitan tersebut menjadi sumber energi kita untuk mencari tau hal-hal baru. Sebaliknya, jika kita hanya menyerah dengan keadaan, tanpa ada kemauan untuk memperbaiki diri maka kita akan selamanya merasa tidak bisa melakukan apapun. Tuhan memberi kita pikiran untuk kita berpikir dan berusaha, bukan hanya sekedar duduk dan menunggu tuhan memberikan ilmu pengetahuan
Mencoba Untuk Mencari Ketertarikan
Setiap ilmu pengetahuan mempunyai daya tarik dan keunikan masing-masing. Ilmu pengetahuan menjadi hal yang menyenangkan jika kita mempunyai minat dan ketertarikan pad ailmu tersebut. Kebanyakan dari kita merasa suatu mata kuliah tidak bisa dipahami karena dua hal. Karena dosennya yang kurang kita suka atau karena mata kuliah yang kita hadapi sangat bosan.Â
Oleh karena itu, coba cari titik keterkaitan kalian dengan mata kuliah yang kalian anggap susah. Cari hubungan-hubungan yang sebisa mungkin membantu kalian untuk menghadapi permasalahan yang ada pada mata kuliah tersebut. Suka dan tertarik menjadi hal utama untuk mempelajari suatu ilmu pengetahuan karena dengan kita menyukai sesuatu maka kita akan berusaha menjadi lebih giat.
Memperbanyak Literatur dan Sumber Bacaan.
