Mohon tunggu...
Muhammad Fikri
Muhammad Fikri Mohon Tunggu... Pengelola Keprotokolan di Sekretariat Jenderal DPR RI

Saya merupakan pribadi yang memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kebangsaan, integritas pelayanan publik, dan semangat profesionalisme dalam birokrasi pemerintahan. Sebagai lulusan Pelatihan Dasar CPNS, ia menunjukkan ketertarikan kuat terhadap isu-isu strategis seperti wawasan kebangsaan, bela negara, serta analisis isu kontemporer. Hal ini tercermin dari konsistensinya dalam mengkaji materi-materi pelatihan secara kritis dan menyeluruh, serta menjadikannya sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan pengabdian sebagai ASN. Dalam bekerja, sayadikenal sebagai pribadi yang disiplin, terstruktur, dan berorientasi pada hasil, serta memiliki kemampuan berpikir sistematis dan strategis. Dengan latar belakang dan karakter tersebut, saya terus berupaya menjadi ASN yang tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga menjadi bagian dari solusi bangsa, serta agen perubahan yang menjunjung tinggi Pancasila, konstitusi, dan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Modul Agenda 1

4 Agustus 2025   13:40 Diperbarui: 4 Agustus 2025   20:24 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul ini menawarkan pendekatan strategis untuk menganalisis dan merespons isu kontemporer dengan berlandaskan nilai-nilai bela negara, antara lain:

1. Penerapan Teknik Tapisan Isu
 Yaitu metode identifikasi isu yang strategis, sensitif, aktual, dan relevan bagi ASN. Ini penting untuk memilah isu yang benar-benar berkaitan dengan kepentingan nasional dan bukan sekadar wacana.

2. Gap Analysis (Analisis Kesenjangan)
Digunakan untuk membandingkan kondisi ideal yang diharapkan dengan kondisi nyata yang sedang dihadapi. Dengan ini, ASN bisa mengidentifikasi celah kebijakan dan mencari solusi yang realistis.

3. Penerapan Nilai Kebangsaan dan Bela Negara dalam Tindakan Nyata

4. Mendorong ASN untuk menghindari sikap partisan dan tetap netral politik.

5. Membangun integritas melalui penolakan gratifikasi, transparansi kinerja, dan etika pelayanan publik.

6. Mendorong budaya reflektif dalam menghadapi isu dengan pendekatan multidisipliner dan multikultural.

7. Menjadi role model di media sosial, tidak ikut menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian.

Kesiapsiagaan Bela Negara dalam Konteks ASN

Bela negara di era kontemporer tidak lagi identik dengan senjata dan militer. ASN dituntut untuk memiliki kesiapsiagaan sipil, yang mencakup:

1. Kesiapsiagaan intelektual – mampu menganalisis data, memahami konteks, dan menyusun rekomendasi kebijakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun