Resensi Modul: Kesiapsiagaan Bela Negara dalam Penguatan Peran ASN
Dalam rangka menjaga eksistensi dan keberlanjutan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), diperlukan kesadaran kolektif akan pentingnya bela negara dari seluruh elemen masyarakat, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN). Modul “Kesiapsiagaan Bela Negara” disusun untuk menanamkan dan menguatkan nilai-nilai bela negara melalui pembinaan mental, fisik, kedisiplinan, serta penguatan rasa cinta tanah air.
Modul ini menggarisbawahi bahwa bela negara bukanlah tanggung jawab TNI atau aparat pertahanan semata, tetapi juga menjadi bagian dari jati diri ASN sebagai pelayan publik dan penjaga konstitusi. Kesiapsiagaan ASN dalam menghadapi berbagai situasi — dari tantangan birokrasi, sosial, hingga ancaman non-militer — merupakan fondasi penting dalam menjaga stabilitas nasional.
Permasalahan dalam Membangun Kesiapsiagaan Bela Negara
Beberapa permasalahan utama yang diangkat dalam modul ini mencakup:
1. Lemahnya pemahaman ASN terhadap konsep bela negara yang luas, yang tidak hanya bersifat militeristik, tetapi juga sipil dan moral.
2. Kurangnya disiplin, integritas, dan kepekaan sosial di sebagian kalangan ASN, yang mengakibatkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap negara.
3. Masih adanya ASN yang terjebak dalam zona nyaman, sehingga tidak memiliki ketahanan fisik maupun mental dalam menghadapi tekanan dan krisis.
4. Rendahnya partisipasi aktif ASN dalam membangun solidaritas kebangsaan, terutama di daerah-daerah rawan konflik atau dengan keberagaman tinggi.
5. Permasalahan-permasalahan ini perlu ditangani dengan pendekatan yang menyeluruh dan sistematis melalui pelatihan yang bukan hanya bersifat teoritis, melainkan juga praktikal dan aplikatif.
Tantangan ASN dalam Menghadapi Dinamika Kebangsaan