Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pengangguran
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan sesekali kalian mengeluh tentang kehidupan, bersyukurlah kalian kepada sang pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pentingnya Membangun Visi Finansial Sejak Dini agar Tidak Improvident

6 Agustus 2022   14:33 Diperbarui: 6 Agustus 2022   21:30 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pengelolaan finansial (sumber freepik by kompas.com)

1. Tidak Punya Visi Finansial

Tidak memiliki visi finansial adalah suatu kondisi ketika kita telah bekerja dan kita tidak punya tujuan finansial, serta tidak mengerti uang ini akan kita pakai untuk apa. 

Orang dengan tipe ini biasanya sangat mudah untuk menghabiskan uangnya dengan begitu saja. Bahkan, berapa pun banyaknya uang yang kita dapat, akan cepat habis dalam waktu singkat, karena memang tidak punya visi finansial.

2. Visi Finansial Konsumtif

Visi finansial konsumtif adalah salah satu visi finansial yang mana tujuan kita adalah membeli barang-barang yang bersifat konsumtif. 

Misalkan kita memiliki tujuan untuk membeli mobil, membeli sepeda motor atau membeli HP dan benda-benda konsumtif lainnya.

Visi finansial konsumtif akan menggerakkan kita untuk melakukan hal-hal yang bersifat konsumtif. Katakanlah seperti contoh di atas, maka visi ini akan mengarahkan kita untuk terus berusaha mewujudkan hal tersebut.

Selama itu bersifat konsumtif, maka sejatinya uang kita hanya digunakan untuk kegiatan konsumtif semata.

Sehingga pada akhirnya, uang hasil jerih payah kita akan tetap saja habis dan tidak berbekas. Karena memang tujuan kita sifatnya hanya untuk tujuan konsumtif semata. 

3. Visi Finansial Produktif

Visi finansial berikutnya adalah visi finansial produktif, yang mana kita mulai berpikir untuk menggunakan sebagian dari penghasilan kita untuk berinvestasi dan membeli aset. Entah itu berinvestasi pada hewan ternak, saham atau obligasi dan berbagai instrumen investasi lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun