Mohon tunggu...
muhammad eksaa
muhammad eksaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

saya suka dunia digital

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketenangan dan Keindahan Hujan melalu Puisi "Hujan di Bulan Juni" Karya Sapardi Djoko Damono

5 Maret 2024   11:26 Diperbarui: 5 Maret 2024   11:34 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hujan, hujan adalah sebuah anugrah bagi makhluk hidup namun hujan juga bisa menjadi bencana alam yang berbahaya, Hujan juga bisa menjadi tempat kita menenangkan Pikiran kita, Rintik atau Deras suara hujan bisa membuat kita berada dalam ketenangan yang sangat dalam.
Hujan di bulan Juni, Hujan di bulan Juni adalah hujan Yang Paling Jarang di bulan itu, karna memang di bulan Juni itu musim kemarau, Namun jika hujan turun di bulan juni rasanya sangat beruntung, karna Panasnya Matahari terhenti oleh derasnya hujan.
Hal Yang Paling indah Saat hujan adalah menikmati keindahanya bersama secangkir kopi di teras depan rumah, Jarang sekali  turun hujan di bulan Juni. tentang hutan di bulan Juni di masukan dalam puisi "Hujan di bulan Juni" karya Saprdi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah dari hujan
bulan Juni
dirahasiakanya rintik rindunya
kepada Pohon berbunga itu.

Pada bait Pertama Puisi Hujan di bulan Juni ini penulis merasa bahwa hujan di bulan Juni ini adalah hujan Yang Paling tabah di banding bulan lainnya, Sehingga Rintiknya pun dirindukan Pohon-pohon Yang berbunga.
Pada bait ini juga, Sang Penulis Menyimpan sebuah Makna yang tersirat Yaitu tabah Mungkin maksud sang penulis Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni, bermaksud agar kita lebih tabah lagi sebagai manusia Sama seperti turunya hujan di bulan Juni.

Tak ada yang lebih bijak dari hujan
bulan Juni
dihapusnya Jejak - jejak kakinya Yang.  ragu-ragu di Jalan itu.

Selanjutnya, bait kedua ini sang penulis menulis makna. Yang menyiratkan tentang kelijakara kebijaksanaan alam, dimana hujan di bulan Juni di anggap sebagai Simbol Perubahan dan Penyegaran Dengan menghapus Jejak - Jelak Yang ragu-ragu, hujan di bulan juni tersebut mungkin menggambarkan kemampuan untuk membersihkan dan menghapus keraguan atau ketidakpastian seseorang, dan memotivasi agar kita lebih bijak juga dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu

Bait puisi terakhir tersebut menyampaikan bahwa hujan bulan Juni memiliki kebijaksanaan yang unik, di mana ia membiarkan pesan-pesan atau perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata diserap oleh akar pohon dan tanaman bunga. Ini menyoroti cara alam bekerja sebagai wadah untuk menyimpan dan memproses hal-hal yang terlalu dalam atau kompleks untuk diungkapkan secara verbal. Hujan bulan Juni, yang sering dikaitkan dengan musim pertumbuhan dan kehidupan yang subur, di sini digambarkan sebagai pelengkap alam yang bijaksana yang membantu mengolah dan mengerti hal-hal yang tidak terungkapkan secara langsung.

Puisi merupakan satu bentuk karya sastra yang berisi ungkapan hati, pikiran, dan perasaan penyair yang dituangkan dengan memanfaatkan segala daya bahasa, kreativitas dan imajinasi, dari puisi hujan di bulan juni ini sang penulis sapardi djoko damono ini mengdeskripsikan hujan di bulan juni dan di setiap bait yang ia tulis penuh makna yang tersirat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun