Mungkin terdengar klise, tapi ini kenyataan. Uang memang bukan segalanya, tapi hampir semua hal butuh uang. Mau makan? Butuh uang. Mau punya tempat tinggal yang layak? Butuh uang. Mau kasih pendidikan terbaik buat anak? Lagi-lagi, butuh uang.Â
Bahkan mau sekadar liburan bareng keluarga untuk jaga keharmonisan, tetap aja butuh biaya. Makanya, walaupun cinta, perhatian, dan komunikasi itu fondasi utama dalam rumah tangga, urusan keuangan tetap nggak bisa dianggap sepele.Â
Kalau keuangan keluarga kacau, pelan-pelan semuanya ikut terganggu. Niat baik, impian bersama, bahkan kepercayaan di antara pasangan bisa goyah cuma gara-gara nggak ada kejelasan soal uang.
Bukan berarti rumah tangga harus selalu dihitung kayak neraca keuangan perusahaan, tapi ada baiknya setiap pasangan punya pemahaman yang sama soal kondisi finansial mereka.
5. Solusi? Mulai Berani Ngomong dan Atur Bareng-Bareng
Supaya uang nggak jadi bom waktu, kuncinya cuma satu, komunikasi dan keterbukaan. Sesederhana itu, tapi nyatanya nggak semua orang berani melakukannya.Â
Banyak pasangan lebih nyaman pura-pura semuanya baik-baik saja, padahal di balik itu ada tumpukan masalah yang siap meledak kapan saja.
Komunikasi soal keuangan bukan cuma sekadar ngobrol jumlah gaji atau siapa yang bayar listrik. Lebih dari itu, ini soal saling jujur, saling ngerti, dan saling sepakat mau ke mana arah keuangan keluarga.Â
Mulai dari hal kecil kayak belanja bulanan, sampai rencana besar kayak tabungan pendidikan anak atau persiapan masa pensiun. Keterbukaan juga berarti berani ngomong soal masalah.Â
Kalau ada utang, bilang. Kalau lagi kesulitan, cerita. Nggak perlu nunggu semuanya jadi parah baru terbuka. Justru semakin cepat pasangan saling tahu, semakin besar peluang buat cari solusi bareng.
Kesimpulan