Sebaliknya, CV yang berantakan, terlalu panjang, atau justru terlalu minim informasi, akan menimbulkan keraguan bahkan bisa langsung masuk ke daftar yang tidak lanjut.
Lebih dari sekadar daftar riwayat hidup, CV menjadi alat seleksi cepat di tengah tumpukan ratusan pelamar lain.Â
2. CV Memuat Informasi Kunci dalam Waktu Singkat
Dalam sehari, HRD bisa menerima puluhan hingga ratusan CV, apalagi jika posisi yang dibuka cukup populer atau mendesak. Di tengah tumpukan lamaran tersebut, mereka dituntut untuk menyaring kandidat dengan cepat dan efisien.Â
Maka jangan heran jika banyak HRD hanya meluangkan waktu sekitar 5 hingga 10 detik untuk menilai apakah sebuah CV layak dibaca lebih lanjut atau tidak. Pada fase ini, tampilan dan struktur CV sangat menentukan.Â
CV yang jelas, rapi, dan langsung menampilkan informasi penting seperti pendidikan, pengalaman kerja, serta keahlian utama, akan lebih mudah menarik perhatian.Â
Sebaliknya, CV yang terlalu padat, membingungkan, atau tidak relevan dengan posisi yang dilamar, cenderung langsung dilewatkan.
HRD bukan tidak mau memberi kesempatan pada semua orang, tapi dengan waktu yang terbatas, mereka harus cepat memilah mana yang berpotensi sesuai dan mana yang belum memenuhi standar.Â
3. CV Menunjukkan Relevansi dan Kesiapan Pelamar
Salah satu fungsi utama CV adalah menunjukkan seberapa relevan latar belakang pelamar dengan posisi yang dilamar.Â
HRD ingin melihat dengan jelas apakah pengalaman, keterampilan, dan pendidikan yang tercantum sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang ditawarkan.