5. Menghindari Hubungan Toksik
Orang yang punya self-love biasanya lebih cepat menyadari tanda-tanda red flag. Mereka peka terhadap perlakuan yang tidak sehat, seperti manipulasi, sikap posesif, atau kurangnya rasa hormat.
Karena mereka sudah terbiasa mendengarkan dan menghargai perasaan sendiri, mereka tahu kapan harus mundur dan melindungi diri, bahkan jika hati masih terlanjur terikat.
Self-love membuat kita berani berkata, “Aku pantas mendapatkan yang lebih baik,” tanpa rasa bersalah. Kita tidak lagi menoleransi hubungan yang hanya membuat lelah secara emosional.
Kita sadar bahwa cinta seharusnya tidak menyakitkan atau membuat kita kehilangan diri sendiri.
Dan yang terpenting, self-love memberi kekuatan untuk memilih: memilih untuk sembuh, memilih untuk menunggu yang tepat, dan memilih diri sendiri sebelum siapa pun.
Penutup
Mencintai orang lain memang indah. Tapi akan jauh lebih bermakna jika dimulai dari mencintai diri sendiri terlebih dahulu.
Karena cinta sejati bukan tentang menemukan seseorang yang mengisi kekosongan, tapi tentang saling melengkapi dua jiwa yang sudah utuh.
Self-love bukanlah bentuk kesombongan, melainkan fondasi untuk membangun relasi yang sehat, bahagia, dan saling menghargai.
Saat kita sudah berdamai dengan diri sendiri, kita tak lagi takut berjalan sendiri, dan tak mudah terjebak dalam hubungan yang hanya tampak indah di luar, tapi kosong di dalam.