Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

UMKM di Persimpangan Digital: Inovasi atau Mati?

24 Februari 2025   21:02 Diperbarui: 24 Februari 2025   21:02 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi UMKM, Pelatihan Pembukuan Digital ke Salah Satu UMKM di Kel.Jomblang (sumber gambar : kkn.undip.ac.id)

Di tengah arus digitalisasi yang semakin deras, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berada di persimpangan jalan. Mereka dihadapkan pada dua pilihan: berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital atau tetap bertahan dengan cara konvensional yang semakin ditinggalkan.

Perubahan perilaku konsumen yang kini lebih mengandalkan internet untuk berbelanja, mencari informasi, dan berinteraksi dengan brand menuntut UMKM untuk cepat beradaptasi. Di sisi lain, persaingan semakin ketat, tidak hanya antar sesama pelaku usaha kecil, tetapi juga dengan perusahaan besar yang sudah lebih dulu menguasai pasar digital.

Bagi UMKM yang mampu bertransformasi, era digital menghadirkan peluang besar untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan membangun merek yang lebih kuat. Namun, bagi yang enggan beradaptasi, risiko tertinggal dan kehilangan pelanggan menjadi ancaman nyata. 

Lalu, apakah UMKM akan memilih jalan inovasi atau perlahan mati ditelan perubahan zaman?

Realitas UMKM di Era Digital

Digitalisasi telah mengubah cara bisnis dijalankan. Dulu, UMKM mengandalkan toko fisik dan pemasaran dari mulut ke mulut. Interaksi dengan pelanggan berlangsung secara langsung, dan strategi promosi masih terbatas pada metode konvensional seperti brosur, spanduk, atau rekomendasi dari pelanggan setia.

Kini, lanskap bisnis telah berubah drastis. Konsumen lebih banyak mencari produk dan layanan melalui internet, baik melalui marketplace, media sosial, maupun mesin pencari. Tren belanja online yang semakin meningkat membuat UMKM harus mampu menyesuaikan diri dengan pola konsumsi digital. 

Jika dulu keberhasilan usaha sangat bergantung pada lokasi toko dan loyalitas pelanggan sekitar, kini daya saing ditentukan oleh keberadaan di dunia digital dan kemampuan menarik perhatian audiens yang lebih luas. Namun, tidak semua pelaku UMKM siap menghadapi perubahan ini. 

Sebagian masih kesulitan beradaptasi dengan teknologi, baik karena keterbatasan sumber daya, kurangnya pemahaman digital, maupun ketakutan terhadap biaya yang dianggap mahal. Akibatnya, mereka cenderung tertinggal dibandingkan bisnis lain yang lebih cepat mengadopsi strategi digital.

Inovasi, Kunci Bertahan dan Berkembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun