Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Fenomena Pay Later, Membantu Keuangan atau Menjerumuskan?

9 Februari 2025   13:53 Diperbarui: 9 Februari 2025   14:44 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fitur paylater. (Sumber gambar: Freepik via finansial.bisnis.com)

Sebaliknya, jika digunakan secara impulsif untuk membeli barang-barang yang tidak mendesak atau sekadar mengikuti gaya hidup konsumtif, pay later bisa menjadi jebakan yang berbahaya. Tanpa kontrol yang baik, seseorang bisa terjebak dalam siklus utang yang sulit dihentikan, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan finansial mereka dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Fenomena pay later adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ini memberikan solusi finansial bagi mereka yang membutuhkan, tetapi di sisi lain, bisa menjadi perangkap utang jika digunakan tanpa perhitungan. 

Kemudahan akses dan fleksibilitas pembayaran menjadikannya alat yang menarik bagi banyak orang, terutama di era digital di mana transaksi online semakin mendominasi. Namun, tanpa manajemen keuangan yang baik, layanan ini bisa berubah dari sekadar kemudahan menjadi beban yang sulit dikendalikan.

Pada akhirnya, pay later bukanlah masalah, tetapi bagaimana cara pengguna mengelolanya. Jika digunakan dengan disiplin, untuk kebutuhan yang benar-benar penting, dan dengan pemahaman yang jelas tentang konsekuensi finansialnya, layanan ini bisa menjadi alat bantu yang efektif dalam mengatur cash flow. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap pengguna untuk memiliki kesadaran finansial yang baik sebelum memanfaatkan layanan pay later. Bijak dalam mengatur pengeluaran, selalu membayar tagihan tepat waktu, dan memahami batas kemampuan finansial adalah langkah utama agar layanan ini tetap menjadi solusi yang menguntungkan, bukan jebakan yang menjerumuskan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun