"Belakangan ini, kasus kejahatan jalanan seperti begal, perampokan, dan pencurian dengan kekerasan semakin marak terjadi di kota-kota besar di Indonesia."
Kejadian-kejadian ini tidak hanya menimbulkan kerugian materi bagi korban, tetapi juga sering berujung pada cedera serius atau bahkan hilangnya nyawa. Masyarakat semakin merasa tidak aman, terutama saat harus beraktivitas di malam hari atau di daerah yang minim pengawasan.
Fenomena ini menimbulkan banyak pertanyaan: Apakah meningkatnya angka kriminalitas ini merupakan dampak langsung dari tekanan ekonomi yang semakin berat, yang membuat banyak orang nekat melakukan tindakan kriminal demi bertahan hidup? Ataukah ini mencerminkan kelemahan dalam sistem penegakan hukum yang tidak mampu memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan?
Krisis Ekonomi dan Desakan Hidup
Kondisi ekonomi yang tidak stabil sering kali menjadi pemicu meningkatnya kejahatan jalanan. Ketika harga kebutuhan pokok terus naik, lapangan kerja sulit didapat, dan pendapatan masyarakat menurun, tekanan ekonomi yang dirasakan semakin besar.Â
Dalam kondisi ini, sebagian orang yang berada di garis kemiskinan atau kehilangan pekerjaan bisa merasa putus asa dan akhirnya mengambil jalan pintas dengan melakukan tindakan kriminal demi bertahan hidup. Di kota-kota besar, kesenjangan ekonomi antara kelompok kaya dan miskin semakin terlihat jelas.Â
Di satu sisi, pusat perbelanjaan mewah dan gedung-gedung pencakar langit terus bertambah, sementara di sisi lain, banyak masyarakat kelas bawah yang berjuang untuk sekadar memenuhi kebutuhan dasar. Ketimpangan ini menciptakan frustrasi sosial, yang bisa mendorong seseorang melakukan kejahatan, baik karena faktor ekonomi maupun rasa ketidakadilan.
Selain itu, pengangguran yang tinggi juga menjadi faktor utama. Banyak lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak, sementara pekerja informal menghadapi ketidakpastian pendapatan.Â
Dalam situasi seperti ini, beberapa individu terutama mereka yang kurang memiliki keterampilan atau pendidikan terpaksa memilih jalur kriminal sebagai cara cepat untuk mendapatkan uang.
Lemahnya Penegakan Hukum