Mohon tunggu...
muhammad asfar aslam
muhammad asfar aslam Mohon Tunggu... Mahasiswa

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menilik Pilar Profesionalisme di Era Digital:,Etika, dan Standarisasi Bidang Informatika

28 September 2025   21:47 Diperbarui: 28 September 2025   21:47 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Studi kasus semacam ini menegaskan bahwa kode etik bukan sekadar dokumen, melainkan panduan aktif dalam pengambilan keputusan sulit yang berdampak luas.

Standarisasi Kualifikasi Profesi: Menjamin Mutu dan Kepercayaan

Untuk memastikan bahwa setiap individu yang mengaku sebagai profesional informatika benar- benar memiliki kompetensi yang dibutuhkan, diperlukan adanya Standarisasi Kualifikasi Profesi. Standarisasi ini merupakan proses penetapan kriteria atau standar minimum yang harus dipenuhi seseorang untuk dapat diakui secara resmi sebagai profesional di bidang tertentu.

Bentuk standarisasi ini umumnya melalui sertifikasi profesi. Sertifikasi dikeluarkan oleh

lembaga independen yang kredibel setelah seseorang lulus dari serangkaian ujian yang mengukur pengetahuan, keterampilan, dan etika. Contoh sertifikasi di bidang informatika antara lain:

  • Bidang Jaringan: CCNA (Cisco Certified Network Associate), CompTIA Network+
  • Bidang Keamanan Siber: CISSP (Certified Information Systems Security Professional), CEH (Certified Ethical Hacker)
  • Bidang Cloud Computing: AWS Certified Solutions Architect, Microsoft Certified: Azure Administrator Associate

Manfaat standarisasi ini sangat signifikan. Bagi industri dan klien, ini memberikan jaminan

bahwa profesional yang mereka pekerjakan memiliki standar mutu yang jelas. Bagi profesional itu sendiri, sertifikasi menjadi bukti pengakuan atas kompetensi mereka, meningkatkan daya

saing, dan membuka peluang karier yang lebih luas.

Menghadapi Tantangan Etis di Era Mendatang

Seiring perkembangan teknologi, tantangan etis yang dihadapi profesional informatika akan semakin kompleks. Beberapa isu krusial di masa depan antara lain:

  • Etika Kecerdasan Buatan (AI): Profesional harus mampu merancang sistem AI yang adil, transparan, dan tidak bias, serta mempertimbangkan dampak sosialnya seperti potensi

hilangnya pekerjaan manusia.

  • Kesenjangan Digital: Ada tanggung jawab moral untuk memastikan teknologi yang

dikembangkan bersifat inklusif dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya segelintir kalangan.

  • Keberlanjutan Digital (Green IT): Profesional informatika perlu memikirkan dampak lingkungan dari teknologi, seperti konsumsi energi pusat data dan limbah elektronik, serta mencari solusi yang lebih ramah lingkungan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun