Mohon tunggu...
Muhammad Arya Arjuna
Muhammad Arya Arjuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis baru (Mahasiswa UMSU) Peserta Beasiswa Cendekia BAZNAS Guru PAI Al-amjad

Semoga bermanfaat bagi orang banyak dalam tulisan ini🙏

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Bekas Tanda Hitam di Jidat Dibenci Rasulullah Saw, Apa Sebabnya?

28 Januari 2022   17:00 Diperbarui: 30 Juni 2022   22:42 50379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tanda hitam di jidat: Instagram.com/santrinasionalis

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh...

Dalam suatu kehidupan terkadang kita perlu memperhatikan kondisi umat Islam karna kita sebagai manusia harus saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. Sebagaimana yang tertuang di dalam Al-Qur'an surah Al-'Asr itu.

Sahabat yang beriman pernah kah kalian didalam suatu kehidupan melihat seseorang yang dimana jidat nya terdapat bekas tanda berwarna hitam. Tepatnya warna hitam itu muncul diatas antara kedua belah mata. Hal itu terjadi adalah penyebab karna kita rajin sholat ataupun terjadi gesekan yang dahsyat ketika kita sujud saat melaksanakan shalat. Namun, perlu kita ketahui bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw sangat membenci hal seperti itu.

1. Sebab Rasulullah membenci tanda hitam di jidat

Penyebab Rasulullah Saw tidak menyukai bekas tanda hitam dijidat yaitu karna takut menimbulkan "Riya" pada diri seseorang. Sebagaimana yang di jelaskan di dalam hadits yang diriwayatkan dari Annas bin Malik dari Nabi Muhammad Saw bersabda, "Sungguh Aku marah dan tidak menyukai seseorang laki-laki yang ketika aku melihatnya terdapat bekas sujud diantara kedua belah matanya."

Rasulullah Saw tidak membenarkan dengan tanda hitam di jidat itu apalagi hal itu dibuat dengan sengaja. Sebagaimana juga yang dijelaskan di dalam kitab Nazmud Durar Fi Tanasubi dikatakan bahwa: "Tak disangka bahwa termasuk tanda bekas sujud adalah tanda bekas sujud di jidat yang sengaja dibuat oleh sebagian orang-orang Riya. Jika demikian, maka itu adalah termasuk identitas atau tanda orang Khawarij." Selain itu, Abu Darda pernah bertemu dengan seseorang yang memiliki tanda dahi berwarna hitam. Lalu ia berkata: "Seandainya bekas itu tidak ada pada dirimu tentu lebih baik." 

Menurut pandangan Sa'id bin Yazid juga menyatakan bahwa: "Sesungguhnya dia telah merusak wajah nya. Demi Allah bekas di dahi itu bukanlah bekas sujud. Demi Allah aku telah melakukan sholat dengan wajahku ini selama sekian waktu lamanya. Namun, tidaklah memberi bekas sedikit pun pada wajahku." Dari sini dapat kita simpulkan bahwa bekas tanda hitam itu tidak disukai oleh Rasulullah Saw karna Rasulullah takut timbul pada diri seseorang yang namanya Riya. Rasulullah Saw sendiri pun tidak memiliki bekas tanda hitam di jidat nya dan tidak ada hadis yang menerangkan tentang jidad berwarna hitam yang terdapat pada wajah Rasulullah. Jadi, jika kita sudah mendapatkan tanda hitam di jidat itu makanya perbanyak lah berdoa kepada Allah SWT agar terhindar dari yang namanya Riya'. Waallahu 'alam..

Semoga bermanfaat..

Penulis: Muhammad Arya Arjuna, Mahasiswa Semester VIII, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan, Peserta Beasiswa Cendekia BAZNAS 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun