Mohon tunggu...
Muhammad Arif Arofah ST MT IPP
Muhammad Arif Arofah ST MT IPP Mohon Tunggu... Insinyur - S2 Tek. Sipil Transportasi Universitas Trisakti (2022 - 2024) | S1Teknik Sipil BINUS University (2016 - 2020)| Highway and Transport Engineer | IG @arifarofah | muhammadarifarofah@gmail.com

Suka musik keras dan berinteraksi sosial

Selanjutnya

Tutup

Worklife

[Teknik 1] 6 Latihan Tinggi-Rendah Intonasi Agar Presentasi Gak Monoton, Kamu Wajib Tahu!

24 Maret 2024   11:36 Diperbarui: 30 Maret 2024   12:14 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Freepik.com/wavebreakmedia_info

Halo Kompasianers! 

Kamu pernah merasa membuat penonton mengantuk saat sedang presentasi? Hal tersebut terjadi karena intonasi suara yang monoton lho! Tinggi-rendahnya intonasi suara atau pitch adalah kunci bagi kamu untuk menyampaikan berbagai makna dan emosi. Yuk, kenali lebih dalam 6 latihan tinggi-rendah intonasi berdasarkan pengalaman saya, supaya kamu dapat terapkan saat presentasi untuk dapat lebih efektif dan menarik penonton:

1. Latihan Nada Rendah

Sumber Gambar: Freepik.com/pressmaster
Sumber Gambar: Freepik.com/pressmaster

Bisa kamu gunakan untuk  menjelaskan poin-poin detail. Selain itu, dapat juga untuk menunjukkan keseriusan. Serta juga mampi untuk memberikan informasi penting. Salah satu contoh penggunaannya yaitu: "Dampak perubahan iklim sudah terasa di seluruh dunia."

2. Latihan Nada Datar

Sumber Gambar: Freepik.com/wavebreakmedia_info
Sumber Gambar: Freepik.com/wavebreakmedia_info

Dapat kamu gunakan untuk menjaga fokus penonton. Lalu juga mampu memberikan kesan serius dan profesional. Namun, jika kamu terlalu sering menggunakan nada datar akan membuat penonton bosan lho! Salah satu contoh penggunaannya yaitu:  "Proyek ini memiliki potensi keuntungan yang signifikan."

3. Latihan Nada Tinggi

Sumber Gambar: Freepik.com/katemangostar
Sumber Gambar: Freepik.com/katemangostar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun