Namun, apakah generasi muda saat ini masih memahami makna mendalam di balik motif-motif ini? Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat, refleksi terhadap budaya sering kali terabaikan. Jika filosofi yang terkandung di dalamnya tak lagi dipahami, batik bisa saja hanya dianggap sebagai kain biasa tanpa memiliki arti khusus.
Batik bagi Generasi Muda
Diera globalisasi ini generasi muda sekarang lebih menyukai tren fashion luar negeri dibandingkan menggunakan pakaian khas Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari kain batik lebih dianggap sebagai sebuah pakaian formal yang hanya digunakan pada saat tertentu saja. Lalu apakah batik masih relevan untuk saat ini terutama bagi anak muda
Iskandar dan Kustiyah (2017) menuliskan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kesadaran kolektif untuk mengenakan baju batik karena batik merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia dan identitas bangsa. Jika dilihat dari sudut pandang filosofis, batik memiliki potensi untuk terus hidup dan berkembang di tengah arus perubahan zaman. Â
Sebagai contoh, acara-acara peringatan Hari Batik Nasional di berbagai sekolah dan kampus sering kali hanya meminta siswa atau mahasiswa untuk mengenakan batik tanpa ada penjelasan mengenai makna motif yang mereka kenakan. Alhasil, bagi banyak anak muda, batik menjadi sebatas busana wajib, bukan sesuatu yang bermakna. Di sinilah pentingnya edukasi, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga, mengenai makna dan filosofi di balik motif batik.
Batik sendiri bisa menjadi sumber inspirasi bagi kreativitas generasi muda. Banyak desainer muda yang telah menggabungkan motif batik dalam gaya busana modern, menjadikannya tidak hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga simbol identitas bangsa yang diakui dunia. Dengan menggabungkan keelokan dan filosofi, kain batik lebih dari sekadar fashion biasa karena batik mengandung makna filosofis yang mendalam.
Menghidupkan Kembali Batik Bagi Generasi Muda
Untuk memastikan bahwa batik masih relevan dengan generasi muda, tentu perlu adanya sebuah upaya untuk menghubungkan batik dengan kehidupan sehari-hari. Maka dari situ kita perlu menanamkan pengertian kepada generasi muda untuk melestarikan batik. Dimasa sekarang sudah banyak sekali desainer baju yang mengambil inspirasi mereka dari kain batik karena memiliki nilai filosofi dan estetika yang khas seperti yang sudah dibahas sebelumnya.
Memberikan pembelajaran mengenai sejarah dan jenis batik juga termasuk upaya dalam menghidupkan kembali batik untuk generasi muda. Menggunakan batik pada hari Batik Nasional juga merupakan bagian dari upaya tersebut. Pentingnya keberlanjutan budaya juga menjadi tanggung jawab generasi muda yang akan memimpin dimasa depan nanti.
Pemerintah dapat membuat galeri batik dan acara-acara batik serta pelatihan membatik bagi generasi muda baik pelajar sekolah dasar hingga tingkat mahasiswa agar eksistensi batik dapat berkembang dengan pesat.
Batik, dengan segala keindahan dan filosofinya, adalah harta tak ternilai yang harus dilestarikan. Memahami makna di balik motif-motif batik memberi generasi muda kesempatan untuk lebih menghargai warisan budaya Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan institusi budaya, kesadaran akan filosofi batik diharapkan dapat terus berkembang di kalangan generasi muda, sehingga batik tetap relevan dan hidup di tengah dinamika zaman modern.