"UMKM perlu memiliki kemampuan untuk membaca dan mengolah data. Baik untuk mereka yang baru memulai atau di tahap pengembangan, dengan bergerak dari data, para pemilik usaha dapat membuat kebijakan bisnis serta menangkap kebutuhan di pasar dengan lebih tepat," jelas Ilham Taufiq, Co-founder Evermos.
Selain pemahaman berbasis data, faktor keilmuan, jejaring, dan adaptasi terhadap teknologi juga sangat penting agar UMKM---khususnya di sektor kuliner---tidak hanya ramai saat awal buka, tapi juga mampu bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
3 Kunci UMKM sukses: Segmentasi pasar, data, dan digitalisasi
Meski sudah dikenal luas di Bandung, milik Jeffry Cahyadi sempat menghadapi tantangan saat mencoba ekspansi ke Dago dan Kelapa Gading. Hasilnya tak sesuai harapan, hingga Jeffry menyadari pentingnya memahami segmentasi pasar.
Ternyata, konsumen utama mereka adalah warga Bandung yang mengutamakan harga ekonomis dan porsi besar. Strategi pun diubah.
Jeffry juga aktif beradaptasi secara digital, dibantu oleh Account Manager untuk bantu memberikan market insight, menyusun strategi promo, dan membangun brand awareness secara data- driven. Kini Jeffry telah berhasil membuka dua cabang baru.
5 Strategi sukses UMKM di era digital
- Pahami segmentasi pasar dan sesuaikan strategi produk;
- Gunakan data untuk membaca tren dan menyusun promo.
- Bangun komunikasi dengan konsumen dan mitra digital.
- Adaptasi teknologi seperti sistem pembayaran digital QRIS.
- Kolaborasi dengan mentor atau komunitas usaha.
Pendekatan berbasis data inilah yang semakin penting di era digital, karena membantu pelaku usaha mengambil keputusan yang lebih tepat dan terukur.
Sejalan dengan riset dari McKinsey pada tahun 2022, UMKM yang menerapkan analitik data memiliki kemungkinan 60% lebih besar untuk bertahan di atas 3 tahun.
Jadi, mulai sekarang, yuk biasakan ambil keputusan bisnis bukan cuma pakai feeling---tapi juga pakai data.