Cancel Cultur: Dilema Filsafat Moral dalam Ruang Komunikasi Digital dalam Kasus Abidzar Al-Ghifari : Tinjauan Filsafat Dan Etika Komunikasi

Untuk menuju ruang komunikasi digital yang lebih baik, diperlukan refleksi kolektif dan aksi berbasis etika. Ini bukan hanya tentang upaya individu dalam meningkatkan literasi digital dan berkomunikasi secara etis, tetapi juga tentang perubahan sistemik. Platform digital harus mengambil tanggung jawab lebih besar dalam memfasilitasi interaksi yang sehat melalui desain algoritma yang etis dan mekanisme moderasi yang efektif. Masyarakat perlu didorong untuk mengadopsi budaya dialog konstruktif dan klarifikasi, menjauh dari penghakiman instan menuju akuntabilitas yang adil dan proporsional. Dengan demikian, ruang komunikasi digital dapat bertransformasi menjadi arena yang lebih inklusif, rasional, dan bertanggung jawab, di mana keadilan dapat ditegakkan tanpa mengorbankan martabat individu dan integritas wacana publik.

 

DAFTARPUSTAKA

Ridwan, A. (2013). Filsafat komunikasi, Pustaka Setia, Bandung.

Danujaya, B. (2013). Demokrasi Disensus. Gramedia Pustaka Utama.

Mufid, M. (2012). Etika dan filsafat komunikasi. Prenada Media.

Picarella L. Intersections in the digital society: cancel culture, fake news, and contemporary public discourse. Front Sociol. 2024 Mar 18;9:1376049. doi: 10.3389/fsoc.2024.1376049. PMID: 38562589; PMCID: PMC10982370.

dr. Kevin Adrian. (2024, November 5). Memahami Apa Itu Cancel Culture dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental. Retrieved from alodokter.com: https://www.alodokter.com/memahami-apa-itu-cancel-culture-dan-dampaknya-bagi-kesehatan-mental

IDN Times. (2025, februari 05). 3 Kontroversi Abidzar Al Ghifari, Terbaru tentang A Business Proposal. Retrieved from idntimes.com: https://www.idntimes.com/hype/entertainment/3-kontroversi-abidzar-al-ghifari-terbaru-tentang-a-business-proposal-01-s8m4s-5nq02b#goog_rewarded

Junaedi, F. (2023). Etika komunikasi di era siber : teori dan praktik. indonesia: Rajawali Pers.

VOI. (2025, Februari 20). The Cancel Culture Trend Should Also Apply To Indonesian Officials. Retrieved from Voi.id: https://voi.id/en/bernas/461736