Mohon tunggu...
Alvian Firdaus
Alvian Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Malang

Membaca Adalah Melawan dan Menulis Adalah Menciptakan Perubahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jamu Oetie Minuman Tradisional yang Modern, Sehat, dan Berkhasiat

26 Juni 2021   15:00 Diperbarui: 26 Juni 2021   16:01 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jamu merupakan obat tradisional yang berasal dari bahan alami juga merupakan warisan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi sebagai pengobatan untuk kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan atau yang disingkat menjadi (PERMENKES) pada No. 003/Menkes/Per/I/2010 Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sediaan (generik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (Biofarmaka IPB, 2013). 

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, sekitar 60% penduduk Indonesia yang berumur 15 tahun sudah pernah minum jamu. Selain itu, 95% dari mereka yang minum jamu merasakan manfaatnya. Pengobatan tradisional dengan ramuan atau jamu juga dikonsumsi oleh sekitar 30% rumah tangga di Indonesia. Ini sangat mengindikasikan bahwa jamu seperti sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat Indonesia. 

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (2004) mengelompokkan obat herbal menjadi tiga bentuk sediaan yaitu sediaan jamu, sediaan herbal terstandar dan sediaan fitofarmaka. Persyaratan ketiga sediaan berbeda yaitu untuk jamu pemakaiannya secara empirik berdasarkan pengalaman, sediaan herbal terstandar bahan bakunya harus di standarisasi dan sudah diuji farmakologi secara eksperimen, sedangkan sediaan fitofarmaka sama dengan obat modern, bahkan harus di standarisasi dan harus melalui uji klinis (Badan POM, 2004). 

Dalam pemasarannya, jamu memiliki banyak jenis dan bentuk pemasaran. Dari yang dijual dengan bentuk cair, serbuk bubuk, jamu gendong, jamu godokan, pil dan masih banyak lagi. Jamu merupakan obat-obatan herbal yang tidak perlu diuji secara klinis, cukup diuji dengan bukti-bukti empiris karena jamu juga harus memenuhi persyaratan keamanan dan standar mutu. 

Jamu di Indonesia tidak hanya dianggap sebagai obat tradisional yang sangat ampuh dan berkhasiat, melainkan sebagai salah satu upaya orang-orang terdahulu untuk melestarikan kelestarian alam. Dengan penggunaan jamu akan mendorong masyarakat untuk terus mengembang biakkan tanaman tanaman yang menyehatkan ini. Namun sayangnya, jamu di mata masyarakat saat ini mengalami penurunan eksistensi. Jamu dinilai sebagai minuman kuno dan dianggap minuman yang hanya dikonsumsi oleh orang tua saja. Masyarakat mulai meninggalkan jamu dan lebih memilih untuk memanfaatkan obat-obatan sintetik yang dianggap lebih cepat efeknya dibanding jamu. Hal ini membuat akses membeli jamu cukup langka karena sangat jarang yang memproduksi dan mendistribusikan jamu di masa saat ini.

Padahal jika ditelaah kembali, minuman tradisional yang terbuat dari berbagai macam tanaman dan rempah-rempah yang amat menyehatkan ini sangat dibutuhkan dan diperlukan untuk kebutuhan dan kesehatan tubuh kita. Dengan berbagai macam jenis bentuk dan berbagai macam khasiat seharusnya masyarakat lebih peka untuk terus mengkonsumsi jamu ini juga sebagai salah satu upaya untuk melestarikan kelestarian alam yang ada di Indonesia. 

Obat-obatan sintetis yang sering dikonsumsi masyarakat zaman kini sebenarnya memiliki banyak efek samping. Karena penggunaannya yang memiliki efek samping seperti pelebaran pembuluh darah jantung. Hal ini akan sangat berbahaya bahkan dapat mengakibatkan kematian penderita penyakit jantung yang diberi obat jantung golongan serupa. Meskipun perkembangan obat-obatan kimia saat ini berkembang semakin pesat hingga terasa menyaingi obat-obatan herbal tetap saja obat-obatan kimia ini tidak selalu baik untuk tubuh terkecuali tetap mengikuti aturan resep dokter. Karena terkadang mengikuti anjuran resep dokter saja memiliki efek samping apalagi yang tidak mengikuti anjuran resep dokter. 

Jamu Oetie merupakan UKM yang bergerak di bidang Kuliner, UKM ini menjual produk minuman tradisional yakni jamu. Jamu Oetie berdiri pada tahun 2016 dan sudah terdaftar sebagai UKM pada tahun 2017. Jamu Oetie ini sendiri pusat produksinya berada di Perum. Pondok Mutiara Asri Blok F Nomor 11, Krajan Pandanlandung, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur. Usaha ini tergolong cukup muda dan memiliki potensi yang baik karena meskipun berdiri beberapa tahun, tetapi sudah memiliki beberapa outlet di Kota Malang. 

Bermula dari seorang ibu yang berjualan jamu keliling dari rumah ke rumah yang lain, yang kemudian menginspirasi anaknya untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis jamu ini agar lebih dikenal dan diketahui oleh masyarakat. Maka dari itu, sang anak mulai mencoba untuk mengembangkan jamu ini menjadi sebuah brand dengan ide-ide baru yang terus upgrade mengikuti perkembangan zaman, tanpa sedikit pun mengurangi kualitas dan cita rasa dari jamu itu sendiri. 

Nama "Oetie" yang dulu berawal dari kata "uty" dipilih menjadi nama brand ini untuk merepresentasikan sejarah terciptanya jamu ini yang di mana kala itu ibu yang berjualan jamu tersebut dipanggil "uty" oleh cucu-cucunya. Lalu nama tersebut diubah menjadi "Oetie" untuk menambahkan kesan klasik. Dipilihnya gambar nenek pada logo Jamu Oetie untuk mempermudah pelanggan dalam memaknai arti kata "Oetie" yang berarti nenek. 

Misi dari Jamu Oetie ini adalah menjadi salah satu produk kuliner khas Malang yang memadukan antara minuman tradisional dan dikemas dengan konsep kekinian. Untuk mencapai misi tersebut, Jamu Oetie memiliki visi diantaranya tidak mengurangi kualitas jamu agar tetap menjadi minuman yang berkhasiat bagi tubuh dan cocok untuk semua kalangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun