Usaha Rati Alam menyasar segmen anak muda seperti siswa SMP, SMA, dan mahasiswa. Untuk promosi, Qisthi memanfaatkan media sosial sebagai alat utama pemasaran.
“Saat ini saya jualan lewat online saja, pakai WhatsApp, Instagram, sama Facebook,” jelasnya.
Meski masih dijalankan secara daring dan skala kecil, pemasaran melalui media sosial cukup efektif dalam menjangkau pelanggan sesuai target.
Menjawab Tantangan dengan Ide Baru
Dalam menjalankan usahanya, Qisthi tak lepas dari berbagai kendala. Salah satu tantangan terbesar adalah ketika pemesanan menurun. Namun, ia tidak menyerah begitu saja.
“Yang penting tetap semangat dulu, lalu saya coba ubah cara promosi. Misalnya, pamflet yang lama saya desain ulang supaya tampilannya lebih menarik,” katanya.
Langkah-langkah sederhana seperti ini menjadi kunci agar usahanya tetap bisa bersaing dan menarik perhatian konsumen.
Teladan Mahasiswa Kreatif dan Mandiri
Kisah Qisthi menunjukkan bahwa mahasiswa bisa produktif dan mandiri sejak bangku kuliah, bahkan tanpa modal besar. Ia membuktikan bahwa dengan keterampilan yang dimiliki, peluang usaha bisa dirintis kapan saja.
“Kalau punya keahlian, jangan disimpan. Cari cara agar bisa dimanfaatkan dan jadi sumber penghasilan,” pesannya.
Usaha Rati Alam bukan hanya menjual hasil cetakan foto, tetapi juga menggambarkan bagaimana semangat dan kreativitas anak muda dapat menjadi jalan menuju kemandirian dan kesuksesan. Cerita Qisthi menginspirasi bahwa langkah kecil dengan niat besar bisa memberi dampak yang berarti.