Jakarta, 19 Agustus 2025 — Fenomena digital baru bernama Wplace tengah ramai dibicarakan di Indonesia. Platform kanvas piksel kolaboratif berbasis peta dunia ini memungkinkan siapa saja menempatkan satu piksel setiap 30 detik di lokasi mana pun di bumi. Hasilnya, berbagai komunitas daring saling berlomba menciptakan mural virtual yang merepresentasikan identitas dan kreativitas mereka.
Tidak hanya di Amerika atau Eropa, geliat Wplace juga terlihat di Nusantara. Dari Jakarta, Bandung, hingga Surabaya, warga net Indonesia mulai menorehkan jejak visual berupa karakter gim, ikon budaya pop, hingga simbol khas lokal. Bahkan, sejumlah pengguna global sempat menyoroti kemunculan fan-art seri Ace Attorney yang ditempatkan tepat di atas koordinat Jakarta.
“Ini semua soal kultur internet yang niche, kan?” ujar salah satu warganet Indonesia dalam sebuah forum komunitas, menanggapi maraknya unggahan Wplace di Tanah Air.
Dari Reddit ke Wplace
Konsep Wplace berakar dari eksperimen r/place milik Reddit yang viral pada 2017 dan 2022. Bedanya, jika r/place berlangsung musiman, Wplace bersifat permanen dan berjalan sepanjang tahun. Media teknologi internasional seperti The Verge bahkan menyebutnya sebagai kombinasi “Google Maps dan MS Paint,” sementara Polygon menilainya sebagai “versi setahun penuh dari r/place” dengan daya tarik global.
Sistemnya sederhana, tetapi memerlukan koordinasi. Setiap pengguna hanya dapat menaruh satu piksel per 30 detik, sehingga untuk menciptakan karya besar dibutuhkan kerja sama komunitas. Mekanisme inilah yang membuat Wplace cepat viral dan memunculkan fenomena unik di berbagai negara.
Jejak Indonesia di Kanvas Dunia
Fenomena di Indonesia semakin terlihat seiring bertambahnya komunitas yang aktif “menjaga” karyanya dari kemungkinan “ditiban” oleh kelompok lain. Beberapa mural yang menonjol antara lain ikon karakter animasi dan simbol budaya lokal yang ditempatkan tepat di wilayah kota besar.
“Melihat peta Wplace aneh sekaligus menyenangkan… ternyata ada orang-orang dengan minat yang sama di dekatku,” ungkap seorang pengguna global yang menemukan karya seni di kawasan Indonesia.
Kajian Akademik: Lebih dari Sekadar Piksel
Fenomena seperti Wplace juga menjadi perhatian kalangan akademisi. Sejumlah jurnal internasional menyoroti fenomena r/place sebagai studi perilaku sosial-digital.
Sebuah studi yang dipublikasikan oleh IACIS (AS, 2022) menyebut, “Studi ini menelaah perilaku sosial-digital komunitas daring” dalam konteks penciptaan mandala digital r/place. Penelitian lain dari arXiv (2024) menemukan bahwa eksperimen r/place 2022 berhasil menarik lebih dari 100 juta pengguna yang berkolaborasi sekaligus berkompetisi menciptakan karya kompleks.
Jurnal Computers in Human Behavior bahkan menyoroti bagaimana artefak visual dan sosial terbentuk dari gabungan instruksi dan spontanitas, menunjukkan bahwa kanvas kolaboratif semacam ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga cermin dari dinamika komunitas daring.
“Kanvas kolaboratif seperti ini menunjukkan bagaimana komunitas daring berkoordinasi sekaligus berkompetisi pada skala yang belum pernah terjadi,” tulis ringkasan penelitian di arXiv (2024).
Dampak Bagi Komunitas Indonesia
Bagi Indonesia, kehadiran Wplace tidak hanya sekadar tren hiburan. Platform ini bisa menjadi:
Laboratorium koordinasi digital, di mana komunitas seni belajar membagi peran dan strategi menjaga karya.
Panggung promosi budaya, dengan menampilkan ikon nasional di kanvas global.
Media pendidikan, yang bisa dimanfaatkan sekolah atau universitas untuk proyek kolaboratif lintas kota.
Kehadiran Wplace di Indonesia membuktikan bahwa ruang digital dapat menjadi arena kreativitas tanpa batas. Dari sekadar piksel, lahirlah karya besar yang melibatkan banyak kepala dan identitas budaya. Dengan jejak akademis yang kuat dan antusiasme komunitas yang tinggi, Wplace berpotensi menjadi laboratorium sosial-digital baru bagi generasi muda Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI