Kajian Akademik: Lebih dari Sekadar Piksel
Fenomena seperti Wplace juga menjadi perhatian kalangan akademisi. Sejumlah jurnal internasional menyoroti fenomena r/place sebagai studi perilaku sosial-digital.
Sebuah studi yang dipublikasikan oleh IACIS (AS, 2022) menyebut, “Studi ini menelaah perilaku sosial-digital komunitas daring” dalam konteks penciptaan mandala digital r/place. Penelitian lain dari arXiv (2024) menemukan bahwa eksperimen r/place 2022 berhasil menarik lebih dari 100 juta pengguna yang berkolaborasi sekaligus berkompetisi menciptakan karya kompleks.
Jurnal Computers in Human Behavior bahkan menyoroti bagaimana artefak visual dan sosial terbentuk dari gabungan instruksi dan spontanitas, menunjukkan bahwa kanvas kolaboratif semacam ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga cermin dari dinamika komunitas daring.
“Kanvas kolaboratif seperti ini menunjukkan bagaimana komunitas daring berkoordinasi sekaligus berkompetisi pada skala yang belum pernah terjadi,” tulis ringkasan penelitian di arXiv (2024).
Dampak Bagi Komunitas Indonesia
Bagi Indonesia, kehadiran Wplace tidak hanya sekadar tren hiburan. Platform ini bisa menjadi:
Laboratorium koordinasi digital, di mana komunitas seni belajar membagi peran dan strategi menjaga karya.
Panggung promosi budaya, dengan menampilkan ikon nasional di kanvas global.
Media pendidikan, yang bisa dimanfaatkan sekolah atau universitas untuk proyek kolaboratif lintas kota.