Mohon tunggu...
Muhammad Akbar Ikhsan
Muhammad Akbar Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa yang aktif menulis tentang pengalaman di kampus dan kehidupan bermasyarakat

Saya adalah seorang mahasiswa yang aktif menulis berbagai pengalaman, baik dalam kegiatan di kampus maupun di tengah masyarakat. Melalui tulisan, saya membagikan cerita seputar organisasi, pembelajaran, serta dinamika sosial yang saya temui dalam keseharian. Bagi saya, menulis adalah sarana untuk merekam perjalanan, menyuarakan realita, dan menginspirasi lewat sudut pandang sederhana yang dekat dengan kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Wplace Ramaikan Indonesia: Kanvas Piksel Global Jadi Ajang Kreativitas dan Persaingan Komunitas Daring

19 Agustus 2025   09:45 Diperbarui: 19 Agustus 2025   08:38 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wplace Jakarta (Sumber: Wplace)

Jakarta, 19 Agustus 2025 — Fenomena digital baru bernama Wplace tengah ramai dibicarakan di Indonesia. Platform kanvas piksel kolaboratif berbasis peta dunia ini memungkinkan siapa saja menempatkan satu piksel setiap 30 detik di lokasi mana pun di bumi. Hasilnya, berbagai komunitas daring saling berlomba menciptakan mural virtual yang merepresentasikan identitas dan kreativitas mereka.

Tidak hanya di Amerika atau Eropa, geliat Wplace juga terlihat di Nusantara. Dari Jakarta, Bandung, hingga Surabaya, warga net Indonesia mulai menorehkan jejak visual berupa karakter gim, ikon budaya pop, hingga simbol khas lokal. Bahkan, sejumlah pengguna global sempat menyoroti kemunculan fan-art seri Ace Attorney yang ditempatkan tepat di atas koordinat Jakarta.

“Ini semua soal kultur internet yang niche, kan?” ujar salah satu warganet Indonesia dalam sebuah forum komunitas, menanggapi maraknya unggahan Wplace di Tanah Air.


Dari Reddit ke Wplace

Konsep Wplace berakar dari eksperimen r/place milik Reddit yang viral pada 2017 dan 2022. Bedanya, jika r/place berlangsung musiman, Wplace bersifat permanen dan berjalan sepanjang tahun. Media teknologi internasional seperti The Verge bahkan menyebutnya sebagai kombinasi “Google Maps dan MS Paint,” sementara Polygon menilainya sebagai “versi setahun penuh dari r/place” dengan daya tarik global.

Sistemnya sederhana, tetapi memerlukan koordinasi. Setiap pengguna hanya dapat menaruh satu piksel per 30 detik, sehingga untuk menciptakan karya besar dibutuhkan kerja sama komunitas. Mekanisme inilah yang membuat Wplace cepat viral dan memunculkan fenomena unik di berbagai negara.

Jejak Indonesia di Kanvas Dunia

Fenomena di Indonesia semakin terlihat seiring bertambahnya komunitas yang aktif “menjaga” karyanya dari kemungkinan “ditiban” oleh kelompok lain. Beberapa mural yang menonjol antara lain ikon karakter animasi dan simbol budaya lokal yang ditempatkan tepat di wilayah kota besar.

“Melihat peta Wplace aneh sekaligus menyenangkan… ternyata ada orang-orang dengan minat yang sama di dekatku,” ungkap seorang pengguna global yang menemukan karya seni di kawasan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun