Mohon tunggu...
Muhammad Aditya Firmansyah
Muhammad Aditya Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi: Badminton dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Kebijakan Merdeka Belajar Sebagai Peningkatan Kualitas Pendidikan

28 Juli 2023   22:46 Diperbarui: 29 Juli 2023   07:41 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan

            a. Strategi peningkatan kualitas

Elemen kunci dari kebijakan merdeka belajar yang akan meningkatkan kualitas pendidikan meliputi:

                   1. Proses pembelajaran

Pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar yang mempengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk mencapai tujuan pendidikan, guru dan siswa akan mengembangkan hubungan timbal balik sebagai hasil dari proses pembelajaran.

Metode pembelajaran utama diciptakan untuk dapat mendorong motivasi pada siswa dan membantu mereka dalam memperoleh empat kemampuan yang dibutuhkan generasi Amerika berikutnya untuk menghadapi abad ke-21. Empat keterampilan---komunikasi (communication), kolaborasi (collaboration), berpikir kritis (critical thinking), dan kreativitas (creativity) kadang disebut sebagai 4C. Selain empat kemampuan tersebut karakter anak harus dikembangkan melalui pendidikan. Di mana untuk keluar dari krisis di masa kini, pendidikan karakter sangat penting. masalah moral yang mempengaruhi generasi muda negeri ini. Dengan dimasukkannya keempat kemampuan dengan ditambah peningkatan pendidikan karakter diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.

                   2. Kemerdakaan dan komitmen guru

Guru memainkan peran penting dalam pendidikan karena, agar sistem pendidikan menjadi seefektif mungkin, ia harus mendapat dukungan dari guru terlatih. Agar proses pembelajaran berlangsung efektif, suasana pendidikan yang serius harus disediakan oleh guru. Terkait dengan poin pertama, dimana belajar adalah proses pembelajaran, menjadikan belajar menyenangkan, penuh kreativitas, dan inovatif akan menginspirasi siswa untuk belajar. Oleh karena itu, dalam strategi ini lebih ditekankan pada proses pembelajaran daripada administrasi. Hal ini dimaksudkan agar dengan berkurangnya beban administrasi yang dibebankan kepada guru, pembelajaran akan menjadi lebih kompeten dan profesional.

Selain itu, kebijakan ini mengamanatkan bahwa guru diharapkan memiliki dua keterampilan tambahan yaitu compasision dan computational logic. Compuational Logic adalah kemampuan berpikir untuk menjawab suatu masalah secara efektif, menyeluruh, dan logis. Ketika sudah terbiasa dengan keterampilan ini, guru akan mulai berpikir lebih kritis untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan efisien. Guru harus memiliki kasih sayang untuk mendidik secara efektif karena kasih sayang secara halus akan meningkatkan integritas. Seorang guru memiliki bakat dan minat yang tinggi dalam profesinya. Agar berhasil, seorang guru harus bersemangat dengan pekerjaan yang dilakukannya. Compassion mendorong orang untuk terus berkembang dan meningkat, dengan sebelumnya telah menguasai kemampuan, dengan memasukkan dua keterampilan tambahan ini, diharapkan kemampuan guru tidak diragukan lagi dan dia dapat melakukan kegiatan pembelajaran inovatif dan kreatif.

                   3. Kepemimpinan kepala sekolah

Kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuannya. Manajemen sekolah yang bersangkutan harus dibuat seolah-olah buruk agar kepala sekolah berhasil mencapai tujuan pendidikan, dan keterampilan kepemimpinan kepala sekolah memiliki dampak yang signifikan terhadap manajemen sekolah. Kepemimpinan yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas pendidikan disebut sebagai kepemimpinan pendidikan dalam lingkungan belajar. Kepala sekolah bertanggung jawab untuk mengawasi ekosistem hubungan yang ada di sekolah antara guru dan siswa, kepala sekolah dan guru, dan seluruh warga sekolah. Selaim itu, seorang pemimpin harus sangat kreatif dan memiliki keterampilan visioner. Demokratis, kreatif, dan sikap luar biasa yang ditunjukkan oleh kepala sekolah berbicara tentang masing-masing keterampilan ini.

  • Demokratis, yang dimaksud adalah kepala sekolah harus mengetahui keberadaan guru, beserta kelebihan dan kekurangannya. Seorang kepala sekolah yang demokratis selalu menerima masukan guru dan secara konsisten memberikan arahan yang efektif. Seorang kepala sekolah yang demokratis harus memberikan kesempatan kepada guru untuk menggunakan kreativitas mereka, tanpa menghalangi kemajuan yang terlihat pada guru yang menjadi mitra kerjanya.
  • Kreatif, kepala sekolah harus kreatif untuk kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Tiga aspek proses, orang, dan produk semuanya terlibat dalam kreativitas tingkat tinggi ini. Semua item yang dihasilkan saat menggunakan variasi proses sebagai kriteria orisinalitas akan menjadi produk kreatif. 
    • Menjadi teladan baik secara moral dan profesional. Kepala sekolah merupakan panutan moral yang baik bagi guru, siswa, dan masyarakat umum. Secara profesional, kepala sekolah harus mampu menunjukkan bahwa pekerjaannya didasarkan pada standar dan prinsip yang ditetapkan, bukan hanya ego atau keinginan. Akibatnya, tujuan yang dicapai akan memenuhi standar profesional yang diakui. Dalam rangka pencapaian kualitas, kepala sekolah menjadi vital perannya, karena sekolah memiliki kualitas akan terlihat dari kebijakan kepala sekolah dalam melakukan tugasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun