Mohon tunggu...
Muhammad Adam Maulana S
Muhammad Adam Maulana S Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memaksimalkan Teknologi untuk Meningkatkan Penjualan Sate Sakera Jember

4 September 2021   14:43 Diperbarui: 4 September 2021   14:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

KKN Back to Village merupakan program KKN yang diadakan oleh Universitas Jember setiap tahunnya. Program ini diadakan sebagai sarana untuk meningkatkan potensi desa yang dipilih. Setiap mahasiswa berhak memilih satu desa yang dijadikan sebagai tujuan tempat KKN yang nantinya diharapkan mendapat dampak positif dengan adanya program yang dilakukan. Salah satu kecamatan yang menjadi sasaran KKN Back to Village yaitu Kecamatan Kaliwates. Kecamatan Kaliwates merupakan sebuah kecamatan dengan luas mencapai 26,75  yang berada di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Kecamatan Kaliwates terbentuk pada tanggal 19 April 1976 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1976 tentang Penghapusan Kecamatan Jember. Kecamatan Kaliwates berada di pusat Kabupaten Jember yang berada pada posisi masuk kota Jember dari arah barat Lumajang dan Surabaya. Kecamatan Kaliwates terdiri dari 125.131 penduduk yang tersebar di 7 kelurahan, yaitu Jember Kidul, Kaliwates, Kebon Agung, Kepatihan, Mangli, Sempusari, dan Tegal Besar.

Covid-19 merupakan pandemi yang sudah berlangsung selama lebih dari satu tahun diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi ini memberikan dampak yang sangat besar bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk bagi pelaku usaha. Dengan adanya pandemi ini, banyak sekali pelaku usaha yang mengalami kerugian akibat menurunnya penjualan yang mengakibatkan berkurangnya pula pendapatan yang diterima. Hal ini terjadi karena berlakunya peraturan pemerintah mengenai Lockdown serta pembatasan kegiatan lainnya. Dengan demikian ruang gerak masyarakat dibatasi, sehingga menyebabkan daya beli pun menurun.

Kecamatan kaliwates merupakan salah satu kecamatan yang juga mengalami dampak dari adanya pandemi Covid-19 ini. Padahal, banyak sekali bentuk usaha yang ada di kecamatan ini, mulai dari makanan dan minuman, pakaian, hingga berupa jasa. Para pelaku usaha berusaha bertahan ditengah kesulitan saat ini, meskipun tak banyak pula yang akhirnya gulung tikar. Maka dari itu, program KKN Back to Village ini dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu pelaku usaha tetap bertahan serta diharap mampu mengembangkan usahanya agar mampu bersaing di tengah kesulitan ini.

Salah satu UMKM di wilayah Kecamatan Kaliwates yang merasakan dampak nyata dari pandemi Covid-19 yaitu Sate Sakera yang terletak di jalan Moh. Yamin Kelurahan Tegal Besar. Dampak yang sangat dirasakan oleh pemilik Sate Sakera yaitu adanya penurunan pendapatan yang diterima jika dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi ini. Hal tersebut terjadi karena adanya pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah yang mengakibatkan jam operasional berkurang dan tidak diperbolehkan makan di tempat. Selain itu,  dengan adanya pandemi ini juga banyak masyarakat yang memang mempunyai ketakutan untuk pembelian makanan ditempat dan juga makan ditempat. Sehingga, hal tersebutlah yang menjadi penyebab menurunnya pendapatan Sate Sakera.

Sate Sakera merupakan bentuk usaha yang tergolong masih sederhana dan belum menggunakan teknologi sebagai alat untuk membantu mempermudah pekerjaan. Maka dari itu, mahasiswa KKN akan membantu untuk memperkenalkan teknologi sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan dan diharap mampu meningkatkan pendapatan. Salah satunya yaitu memperkenalkan Gojek dan Grab yang bisa digunakan sebagai media penjualan. Hal ini dapat membantu untuk meningkatkan penjualan yang menjadi masalah utama bagi Sate Sakera ditengah pandemi seperti ini. Dengan menggunakan Gojek dan Grab sebagai media penjualan, maka pelanggan tidak perlu datang ketempat untuk membeli Sate Sakera sehingga dapat mencegah penularan Covid-19 tetapi tetap bisa terjadi transaksi jual beli. Selain itu, Sate Sakera diketahui masih menggunakan pencatatan keuangan sederhana, sehingga mahasiswa KKN juga akan membantu Sate Sakera dalam melakukan pembukuan digital yang diharap dapat memudahkan dalam membaca serta mengontrol transaksi yang terjadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun