Partial Mesh: Hanya simpul-simpul yang paling kritis atau yang memiliki volume komunikasi tertinggi yang terhubung ke semua simpul lain, sementara simpul lainnya hanya terhubung ke beberapa simpul tetangga.
Prinsip Operasional: Prinsip utama topologi Mesh adalah redundansi jalur. Jika satu jalur koneksi gagal atau mengalami kemacetan, protokol routing dinamis dapat secara otomatis mengalihkan lalu lintas data melalui jalur alternatif yang tersedia. Kemampuan ini dikenal sebagai self-healing.
Analisis Keunggulan: Keunggulan terbesar dari topologi Mesh adalah tingkat keandalan, ketahanan, dan ketersediaan yang sangat tinggi. Tidak ada single point of failure, dan jaringan mampu menangani volume lalu lintas data yang sangat tinggi secara efisien. Komunikasi langsung antar simpul juga dapat meningkatkan kecepatan dan keamanan.
Analisis Kelemahan: Kelemahan yang paling signifikan adalah biaya dan kompleksitas. Implementasi Full Mesh memerlukan jumlah koneksi kabel dan porta I/O yang sangat besar (jumlah koneksi dapat dihitung dengan rumus , di mana  adalah jumlah simpul). Konfigurasi, manajemen, dan pemeliharaan jaringan Mesh juga jauh lebih rumit dibandingkan topologi lainnya.
5. Topologi Tree (Hierarchical Topology)
Definisi Teknis: Topologi Tree, juga dikenal sebagai topologi hierarkis, merupakan gabungan dari arsitektur Bus dan Star. Strukturnya menyerupai pohon, di mana beberapa jaringan dengan topologi Star dihubungkan bersama menggunakan sebuah kabel backbone utama yang berfungsi seperti topologi Bus.6 Terdapat sebuah simpul akar (root) di tingkat tertinggi hierarki yang menjadi pusat kendali.
Prinsip Operasional: Komunikasi data di dalam setiap kelompok Star (atau "cabang") dikelola oleh hub atau switch lokal. Ketika data perlu dikirim antar kelompok, data tersebut akan melewati backbone utama. Simpul di tingkat hierarki yang lebih tinggi, seperti switch pusat, mengontrol dan mengelola lalu lintas jaringan di tingkat bawahnya.
Analisis Keunggulan: Topologi ini menawarkan skalabilitas yang sangat baik; jaringan dapat dengan mudah diperluas dengan menambahkan "cabang" atau kelompok Star baru ke backbone tanpa mengganggu segmen lain. Manajemen jaringan menjadi lebih terstruktur dan terpusat, dan deteksi kesalahan dapat dilokalisasi ke cabang tertentu dengan lebih mudah.
Analisis Kelemahan: Ketergantungan pada kabel backbone dan perangkat di tingkat hierarki teratas menjadi kelemahan utama. Jika backbone atau switch akar mengalami kegagalan, seluruh segmen jaringan di bawahnya dapat terisolasi atau bahkan lumpuh. Biaya instalasi bisa menjadi tinggi karena memerlukan banyak hub/switch dan kabel. Seiring bertambahnya ukuran dan cabang, pemeliharaan jaringan juga menjadi lebih kompleks.
6. Topologi Hybrid