Mohon tunggu...
kkm31kenongo
kkm31kenongo Mohon Tunggu... Ilmuwan - mahasiswa

belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Potensi UMKM: Bawang Merah Goreng di Desa Kenongo,Kecamatan Jabung ,Kabupaten Malang

27 Desember 2023   06:45 Diperbarui: 27 Desember 2023   06:54 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua orang mahasiswa KKM dari UIN malang dan ibu yeni  sedang berpose dengan  produk umkm  bawang goreng miliknya (dok. pribadi)

"Menggali potensi UMKM: Bawang Merah Goreng di Desa Kenongo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang"

 

Selain keindahan alamnya, Desa Kenongo di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, terkenal sebagai pusat tumbuhnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang kreatif dan inovatif. Salah satu UMKM yang menonjol di bidang ini adalah UMKM yang memproduksi bawang merah goreng, makanan khas daerah yang jangkauan pasarnya semakin luas.

Terdapat UMKM di Desa Kenongo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang yang sedang merintis produksi bawang merah goreng hingga sukses.  Kami mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan observasi untuk menjalankan program kerja Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) pada hari Sabtu (23/12/2023) yang bertempat di UMKM Bawang Merah Goreng milik Ibu Yeni. Salah satu keunggulan UMKM ini adalah telah diperolehnya sertifikasi halal sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produknya. Pelanggan kini mendapatkan jaminan dari sertifikasi ini, dan sertifikasi ini juga menciptakan peluang untuk perluasan pasar ke pasar yang sebelumnya belum tersentuh, seperti pasar yang lebih menyukai produk halal.

Meski sukses mendapatkan sertifikasi halal, UMKM bawang goreng di Desa Kenongo masih menghadapi beberapa kendala. Salah satunya adalah ketidakstabilan harga bahan baku yang cukup mahal. UMKM ini membutuhkan beragam bahan baku premium, seperti minyak goreng dan bawang merah segar, dalam setiap pembuatannya. Kendala ini tidak hanya menjadi faktor penghambat, tetapi juga menjadi pelajaran berharga tentang manajemen keuangan yang efektif dan strategi perencanaan yang matang.

UMKM bawang merah goreng ini sudah dijalankan Ibu Yeni selama 15 tahun terakhir. Penekanan pada inovasi telah memberikan kontribusi terhadap keberhasilan selama lima belas tahun terakhir selain kualitas barang yang diproduksi. Ibu Yeni mengelompokkan produknya menjadi dua kelompok berdasarkan kualitas tepung dan kulit bawang merah. Ini adalah taktik manajemen inventaris yang cerdas untuk bahan mentah sekaligus memberikan pilihan kepada pelanggan.

UMKM ini tetap menjaga eksistensinya di pasar tradisional meskipun telah merambah ranah digital dengan menjual barang dagangannya di Shopee. Di Shopee, masalah pemasaran mencakup persaingan sengit dan pembatasan platform. Sementara itu, UMKM ini menghadapi persaingan dari produk serupa di pasar yang sudah mapan. Namun rahasia kesuksesan pemasaran dari UMKM ini adalah rencana pemasaran yang inovatif dan memiliki keberanian untuk mencoba metode penjualan lainnya.

Dengan jumlah karyawan sebanyak 15 orang, UMKM bawang goreng ini tumbuh menjadi penggerak utama perekonomian masyarakat setempat. Kekuatan utamanya adalah penekanannya pada pembuatan bawang goreng; rencana pertumbuhan dan diversifikasi produk adalah hal berikutnya yang dijadwalkan. UMKM ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan membina komunitas yang erat dan saling mendukung. UMKM bawang merah goreng di Desa Kenongo dengan bangga melaporkan pencapaian finansialnya meski menghadapi segala rintangan dan usaha yang melelahkan. Dengan pendapatan bersih mingguan sebesar 8 juta rupiah, Ibu Yeni dan karyawannya telah berhasil menjaga stabilitas keuangan dan membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.

Keberhasilan UMKM tidak dapat dipisahkan dari etos kerja dan kedisiplinan mereka. Ibu Yeni dan karyawannya bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore pada hari Sabtu dan Minggu, dengan mengerahkan upaya penuh dalam pekerjaan mereka. Jam kerja ini dianggap bermanfaat dalam menjaga efektivitas operasional dan kualitas produk, meskipun terdapat tantangan tersendiri.

Selain menjadi kuliner lezat, bawang merah goreng asal Desa Kenongo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, menjadi simbol keberanian, daya cipta, dan kegigihan UMKM daerah dalam mengarungi kondisi pasar. Semoga dengan berbagi kisah sukses ini, UMKM lainnya akan terpacu untuk terus menggali potensi lokalnya dan meraih kesuksesan yang semakin besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun