Mohon tunggu...
Muhammad Yusni
Muhammad Yusni Mohon Tunggu...

sekarang ini berstatus mahasiswa pasca sarjana Unhas program studi manajemen perencanaan dan juga sebagai staf bagian Humas Pemkot Parepare.....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Masyarakat Tau Lotang di Parepare

23 Maret 2011   07:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:31 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13008641911711234186

Masyarakat Taulotang di Parepare umumnya banyak bermukim di Kecamatan Bacukiki. Mereka dapat ditemui di pelosok-pelosok desa diantaranya di Lumpue, Lacolling, Padaelo,Lemoe,Mangimpuru,Lappaanging dan Wekkee. Keberadaan masyarakat Taulotang  di Parepare, sampai sekarang ini belum diketahui secara pasti, kapan mereka pertama kali ada di daerah ini. Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa, keberadaan mereka telah ada sejak beberapa puluh tahun yang lalu. “ Taulotang di Parepare ini sudah ada sejak saya lahir dan mereka telah menetap di sini, Kebanyakan mereka hidup sebagai  petani” ungkap Wa Jare, warga Taulotang yang telah berusia sekitar 60 tahun. Seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat Taulotang telah tumbuh dan berinteraksi dengan  masyarakat lainnya. Dulunya mereka kebanyakan dari mereka adalah petani, namun sekarang telah banyak yang menggeluti pekerjaan lain. “ Sekarang ini ada yang sudah menjadi polisi, pegawai negeri,perawat dan berbagai profesi lainnya. Mereka ada yang tinggal di Bacukiki ini dan ada juga yang telah tinggal di kota bersama masyarakat lainnya.” Ujar Wa Jare. Salah satu tradisi masyarakat Taulotang yang ada di Parepare yang sampai sekarang ini masih terus berlangsung yakni melakukan ziarah di Buluroangne, yang ada di daerah pegunungan Bacukiki. Tradisi ini sudah membudaya di kalangan mereka dan dilaksanakan setiap tahunnya. Salah seorang pemerhati budaya di Kota Parepare, Pattwary, sebagaimana dilansir di salah satu harian lokal di Parepare, menyebutkan keberadaan masyarakat Taulotang  di Tanah Bugis  diawali di tanah Wajo (Ulugalung) pada abad XVI. Namun karena pengaruh kebudayaan dan politik saat itu, maka Taulotang  kurang direspons di Tanah Wajo. Mereka (taulotang), kata Pattawary, pindah ke Tanah Sidenreng, dan Raja Sidenreng pada saat itu memberikan tempat  bagi mereka di Tanah Parinyameng (Amparita/Massepe). Sementara keberadaan mereka di Bacukiki tidak diketahui dengan pasti.(*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun