Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan
Muhammad Ichsan Mohon Tunggu... Freelancer - Menyukai seni sastra, sosial dan budaya

http://ichsannotes.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Refleksi Mendalam: Menggali Makna Kematian dalam Puisi "Pulang"

6 Juli 2023   13:37 Diperbarui: 15 Juli 2023   20:17 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tema kematian adalah sebuah tema yang kerapkali muncul dalam sebuah puisi. Barangkali karena puisi itu sendiri berfungsi sebagai sarana refleksi, perenungan mendalam terhadap momen-momen tertentu dalam hidup, makanya penyair seringkali mengangkat tema kematian sebagai sesuatu yang layak dipikirkan secara mendalam. Sebab, kematian berhubungan erat dengan hidup manusia. Ia bagian yang tak terpisahkan dengan eksistensi individual, sekalipun memang cukup meruapkan bulu tengkuk kita ketika ide tentang ini melintas dalam benak.

Saya sebelumnya menulis sebuah puisi dengan tema ini, kematian. Inspirasinya saya dapat manakala saya mengurus jenazah tetangga kami yang berpulang ke hadirat-Nya karena penyakit yang ia derita. Proses kreatif penulisan puisi ini dimulai saat saya pulang ke rumah, dan mengingat-ingat suasana di rumah duka tetangga itu. Berikut ini puisinya:

Pulang

di hadapan kematian
semua orang terlihat sedih dan mengerut
seperti berada di lubang hitam tak berdasar
yang menimbulkan rasa takut

kadang aku bertanya bagaimana bisa
daging berubah menjadi tanah
yang tak berkesadaran dan tak berperasaan
sia-sia bagai rumah yang begitu lama ditinggalkan

tuhan tampaknya hadir di sana
ia bicara melalui takdir yang ditetapkannya
sedikit pun tak mau menunda
berakhirlah segala kesenangan - muram


meskipun demikian
aku kira jiwa telah menemukan jalan;
pastilah itu setapak buatan tuhan
nuju dunia yang berbeda - terasa damai

mungkinkah? tapi mengapa orang masih takut
di hadapan kematian yang begitu absurd
sedang hidupnya di dunia sebagai penyewa
akan tiba masanya pulang ke rumah sebenarnya

(24/05/2023)

"Pulang" adalah judul yang saya pilih untuk menggambarkan refleksi saya sebagai pribadi tentang kematian dan persepsi umum terhadapnya. Dalam puisi ini saya mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti kematian dan bagaimana sikap kita terhadapnya.

Puisi ini saya buka dengan menggambarkan bagaimana orang-orang bereaksi terhadap kematian. Melalui 'Aku-Lirik', saya ingin mengatakan bahwa semua orang terlihat sedih dan cemas, seolah-olah mereka berada dalam lubang hitam yang menakutkan, terjebak pada situasi yang menakutkan dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun