Mohon tunggu...
Muhammad Arief Rosyid Hasan
Muhammad Arief Rosyid Hasan Mohon Tunggu... -

Aku adalah aku. Banyak kurang, sedikit lebihnya. Masih belajar menyempurna. Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Membunuh Aku!

12 Juni 2012   09:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:04 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap kali energi habis untuk memikirkan banyak hal, seketika itu pula candu untuk menyelami setiap potensi menggeliat. Berbagi harapan, cita, juga jalan hidup menjadi sangat kontraproduktif ketika harus terjebak dalam ketidakpastian.

Air mata menjadi banyak ciri, juga hati yang patah akhirnya konsekuensi dari ketidakpastian hidup. Kekecewaan bak bola salju yang semakin membesar ketika AKU selalu menjadi sebab. Ya, AKU adalah senjata yang seketika menjadi pembunuh berdarah dingin.

AKU dengan segala derivasi negatifnya harus disudutkan dalam ruang gelap. Ia tak layak disandingkan dengan semangat KITA. Dengan dalih apapun, AKU tetaplah AKU yang akan merusak KITA jika ia tak segera dimarginalkan.

AKU-pun harus sadar untuk segera mengakhiri ketidakpastian yang sedang dijalaninya. Jika tidak, selamanya AKU akan menjadi bangkai yang hanya melacurkan dirinya ditumpukan sampah! AKU dengan segenap teori akan menjadi ilmu usang yang akan dihakimi oleh KITA juga segenap kepastian.

Tak ada yang harus disyukuri dari AKU, bukan? KITA dengan segala kekurangannya telah berlayar, tak peduli kemana arahnya, setidaknya KITA akan selalu bersama dalam ke-jamak-annya. Tidak tunggal seperti AKU, yang tidak pasti lagi kebanyakan mimpi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun