Mohon tunggu...
Muhammad FirdausUbai
Muhammad FirdausUbai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Tidar

Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Tidar yang berpengalaman meniliti pengembangan potensi energi listrik berbasis PLTS-Fotovoltaik untuk pompa air pengairan sawah tadah hujan di Desa Ngadiharjo,Kabupaten Magelang, juga berhasil lolos pendanaan Program Mahasiswa Wirausaha dibidang Teknologi . Saya juga aktif di bidang organisasi tepatnya di Ikasata Campus Expo 2022 di bidang staff divisi humas, dan berperan aktif disetiap project mata kuliah. Mencari peran dalam Konversi Energi, Industri Otomotif, dan Industri Manufaktur.Memiliki pengetahuan dasar Konversi Energi,Logam Paduan Industri,Motor Bakar,perangkat lunak desain seperti Inventor, Solidwork, dan mampu bekerja dengan baik di bawah tekanan, karena saya memiliki keterampilan manajemen waktu dan keterampilankomunikasi yang baik dengan pengalaman kepemimpinan yang luas melalui berbagai kegiatan akademik dan non-akademik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wow! Tim KKN UNTIDAR Ubah Limbah Popok Menjadi Pupuk Organik

1 Februari 2024   23:06 Diperbarui: 1 Februari 2024   23:07 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Wringinputih, Magelang (29/01) –  Mahasiswi KKN Tim Untidar Tahun 2024 mengadakan sosialisasi penanganan limbah popok bayi dan demonstrasi pembuatan pupuk organik  di Gedung Serba Guna RT/RW 01/14 Dsn. Kanggan, Desa Wringinputih. Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah anggota PKK dan ibu-ibu yang memiliki bayi di dusun tersebut.

Hal tersebut dilatarbelakangi karena pada saat melakukan survey lapangan masih banyak ditemukan limbah popok bayi di lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan pencemaran. Padahal sebenarnya, hidrogel yang ada di limbah popok bayi ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Pemanfaatan limbah popok bayi menjadi solusi untuk mengurangi sampah popok yang sulit didaur ulang, serta kerap mencemari lingkungan.

Pemanfaatan popok bayi sebagai bahan dasar pupuk organik cair dan fungisida ini karena terdapat kandungan urea, glukosa, nitrogen, fosfor, dan kalium dari urine bayi. Hal itu baik bagi tumbuhan. Popok bekas itu kemudian diolah sedemikian rupa dan diberi sejumlah bahan tambahan agar bisa menjadi pupuk.

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi mengenai penanganan limbah popok bayi yang meliputi dampak kesehatan yang ditimbulkan hingga ke cara pengolahan limbah popok tersebut agar dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan demonstrasi pembuatan pupuk organik  dari limbah popok.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

Melalui program ini, harapannya limbah popok bayi dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik  mengingat banyaknya jumlah bayi di Desa Wringinputih. Pembuatan pupuk organik kurang lebih selama 10-14 hari yang melalui proses fermentasi. Selain itu, harapannya pemanfaatan limbah ini dapat mengurangi sampah yang sulit didaur ulang terutama limbah popok yang dapat mencemari lingkungan.

Kegitan ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Dusun Kanggan “Saya rasa program ini sangat bagus, karena belum ada edukasi terkait pemanfaatan limbah popok yang menjadi masalah bagi masyarakat.”, ujar Sarah selaku Kepala Dusun.

Selain itu kegiatan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat.“Kegiatan ini sangat bermanfaat,sehingga saya menyadari pentingnya mengelola limbah popok dengan bijak, salah satunya mengubah limbah popok menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan”, tutur Indah sebagai peserta.

Harapannya, dengan adanya sosialisasi ini membuat masyarakat khususnya ibu-ibu yang sudah memiliki bayi dapat dengan bijak membuang dan mengolah limbah popok bayi tersebut agar tidak membahayakan lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun