Mohon tunggu...
Muhammad GagahDika
Muhammad GagahDika Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis dan bekerja keras

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Revolusi Industri 5.0: Kolaborasi Manusia dan Teknologi Tanpa Batas

24 Oktober 2023   16:23 Diperbarui: 24 Oktober 2023   16:41 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Muhammad Gagah Dika 

Aktivitas kolaborasi memberikan dampak yang signifikan usaha kolektif manusia. Namun demikian aktivitas ini merupakan proses yang kompleks karena melibatkan partisipan beserta sumberdaya yang memiliki perilaku atau behavior yang beragam dan dinamis. Artikel ini akan membahas bagaimana proses kolaborasi yang efektif dan dinamis antara manusia dan teknologi atau yang lebih dikenal dengan era industri 5.0. 

Titik balik penting dalam perkembangan peradaban manusia adalah revolusi industri. Dari revolusi awal yaitu berupa tenaga uap hingga revolusi digital kontemporer, hal ini telah membawa perkembangan luar biasa yang berdampak pada peradaban global. Industri 5.0 sudah didepan mata masyarakat. Dimana dalam proses industri, zaman ini merupakan platform kerja sama antara manusia dan teknologi. Kemajuan teknologi baru akan muncul di masa depan dan membuat hidup manusia semakin sederhana.

Apa itu industri 5.0 ? 

Industri 5.0 adalah ide terobosan dibidang manufaktur yang memerlukan integrase erat antara manusia dan teknologi mutakhir untuk meningkatkan produksi dan efisiensi. Di era industry 5.0, masyarakat berperan lebih aktif dalam proses produksi dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya sebagai penonton atau pengguna teknologi. Pemanfaatan teknologi disini seperti kecerdasan buatan (AI) ,Internet of Things (IoT), robotika dan otomatisasi menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, ergonomis, dan efisien. Kolaborasi antara manusia dan mesin merupakan komponen kunci Industri 5.0. Robot dan sistem kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk mengatasi aktivitas berbahaya dan berulang, sehingga pekerja manusia dapat berkonsentrasi pada pekerjaan yang membutuhkan bakat, kreativitas, dan kolaborasi. Melalui kerja sama ini, dunia usaha dapat meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu, industry 5.0 mendorong kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas. Sistem manufaktur cerdas mampu mengoptimalkan output berdasarkan data real-time dan bereaksi cepat terhadap perubahan permintaan pasar. Teknologi IoT digunakan untuk menghubungkan dan berkomunikasi antara mesin dan perangkat, sehingga menghasilkan jaringan produksi yang responsif dan cerdas.

Industri 5.0 ini juga menekankan pada pengembangan kemampuan dan keterampilan manusia. Pekerja diberdayakan untuk memahami dan menggunakan teknologi mutakhir sehingga mereka dapat berkontribusi seefektif mungkin di tempat kerja yang terus berubah. Peningkatan keterampilan ini juga menjadikan angkatan kerja lebih kompetitif di dunia yang pasarnya semakin ketat. Selain produktivitas dan efisiensi, industri 5.0 juga menekankan dampak lingkungan dan keberlanjutan. Teknologi yang digunakan biasanya lebih hemat sumber daya dan limbah, ramah lingkungan, dan mengurangi limbah.  Hal ini sejalan dengan semakin berkembangnya pemahaman akan perlunya menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang.

Secara keseluruhan, dengan memadukan potensi teknologi mutakhir dan kecerdasan manusia, industry 5.0 memperkenalkan paradigma baru pada dunia manufaktur. Inti dari evolusi industri yang menjanjikan ini adalah kolaborasi manusia dengan mesin yang harmonis, fleksibilitas dalam produksi, peningkatan keterampilan pekerja , dan kelestarian lingkungan. Perusahaan dapat lebih mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang akan dating dan membangun masa depan manufaktur yang lebih cerdas,inovatif, dan berkelanjutan dengan menerapkan gagasan industri 5.0

Kolaborasi Antara Manusia dengan Mesin

Manufaktur dan produksi mengalami perubahan akibat Revolusi Industri 5.0. Proses produksi dulunya didominasi oleh mesin, dan pengetahuan manusia lebih ditekankan pada pengawasan dan pemeliharaan. Namun, pentingnya manusia kini semakin diakui sebagai akibat dari kemajuan teknologi, khususnya di bidang robot dan kecerdasan buatan.

Namun, hambatan revolusi industri 5.0 adaptasi dan keterampilan manusia juga cukup nyata. Pasalnya, meski teknologi sudah berkembang, manusia tetap dituntut untuk mengoperasikannya. Oleh karena itu manusia harus terus belajar dan berkembang agar bisa mengikuti kemajuan teknologi, apalagi dengan bermunculannya ide-ide dan terobosan-terobosan baru.

Kesimpulan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun