Mohon tunggu...
Muhammad Rafif
Muhammad Rafif Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Selama belum masuk ke liang lahat, selama itu pula kewajiban menulis harus ditunaikan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Siapa yang Lebih Berperasaan, Koruptor atau Hewan?

14 Agustus 2022   15:08 Diperbarui: 14 Agustus 2022   15:08 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Canva

Betapa sakitnya hati masyarakat kecil ketika melihat para koruptor masih merajarela di Indonesia. Yha Angka Korupsi di Indonesia masih sangat tinggi sekali. Sampai-sampai pernah dilabelkan sebagai negara yang paling korup se Asia.

Tak masuk akal rasanya ketika orang yang berpendidikan tinggi, korupsi. Tak rasional juga rasanya ketika seseorang yang sudah berkecukupan finansialnya, ia masih mengambil yang bukan hak nya. Orang-orang seperti ini memang pantas masuk ke dalam kategori manusia yang rakus dan tidak bersyukur.

Begitulah penyakit manusia yang sudah mapan ekonominya. Mereka diuji untuk selalu tak merasa puas terhadap apa yang dimilikinya. Mereka (koruptor) terlalu sibuk memperkaya dirinya sendiri. Terkadang saya berpikir, Kalau masyarakat kecil itu terpaksa mencuri karena suatu pilihan baginya untuk bertahan hidup sebab tidak punya uang; maka para koruptor, mencuri uang karena memang itulah passionnya. 

Kenapa bisa dibilang demikian? Karena pada dasarnya, mereka sudah menanamkan di dalam dirinya sifat yang tercela, tamak.

Kita semua pasti geregetan melihat praktik korupsi yang semakin bertambah pada tiap tahunnya. Memang betul adanya, bahwa budaya korupsi di Indonesia sudah sejak lama adanya. Dari zamannya Daendels Berkuasa sampai dengan eranya Presiden Jokowi periode ke dua. Seakan, sulit sekali negara memberantas kasus korupsi yang ada.

Mustahil rasanya berharap bahwa korupsi akan hilang dari Indonesia. Tapi jangan juga negara berputus asa dalam mencegah korupsi yang sudah melalang buana. Saya tidak tahu bagaimana cara memberantasnya. Akan tetapi, saya sungguh tau bahwa negara punya kuasa untuk itu.

Sudah muak rasanya melihat berita di berbagai media massa tentang kasus korupsi yang seakan tiada berhentinya. Saya tidak akan menyebutkan disini tentang dari kalangan mana saja yang korupsi dan dalam kasus apa. 

Tapi saya ingin bertanya saja kepada siapapun yang koruptor dan yang ingin mencuri uang rakyat. Pertanyannya: Apakah dengan korupsi membuat hidup anda Bahagia? Bagaimana mungkin anda bisa menemukan kebahagiaan wahai koruptor, jika anda membuat masyarakat yang sejatinya dirugikan menderita karena anda?

Wahai Para koruptor-Penilep duit raykat! tidakkah kalian berpikir bahwa sejatinya anda adalah manusia. Allah Ta'ala menciptakan akal pikiran hanya kepada salah satu makhluk nya di dunia yang bernama manusia. Namun, mengapa kau menggunakan akalmu untuk kelakuan jahatmu? mengapa kau menggunakan akalmu untuk menindas seluruh rakyat? mengapa kau mengambil yang bukan hakmu untuk kesenangan pribadimu?

Tidakkah kau malu kepada hewan? Kepada kucing? apa mungkin di sekitar rumahmu tidak ada kucing atau hewan lainnya yang bisa kau jadikan renungan dan pelajaran? kasihan banget ya.

 Terkadang kita perlu merubah mindset sewaktu-waktu, bahwasanya kucing memang lebih 'berperasaan' ketimbang para koruptor. Walaupun tidak berakal, setidak-tidaknya kucing mempunyai perasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun