Seperti yang diperingatkan sendiri oleh pencipta Replika, Eugenia Kuyda, "[S]aya percaya bahwa pasangan AI berisiko menjadi teknologi paling berbahaya yang pernah diciptakan manusia." Ancaman eksistensial ini, ujarnya, mungkin tidak datang dalam bentuk yang kita bayangkan saat menonton film fiksi ilmiah; itu mungkin mengancam kita dengan menciptakan ilusi seolah-olah kita telah mendapatkan teman "sempurna" dan membuat kita tidak mau lagi berinteraksi satu sama lain.
Jadi, ada alasan sederhana mengapa kita tetap memerlukan solusi berbasis manusia untuk krisis kesepian, seperti investasi kesehatan mental, program pemuda, pusat komunitas (balai warga), kesukarelawanan, perpustakaan, taman, dan ruang publik yang berkualitas. Solusi-solusi ini terbukti berhasil. Demikian pula, kita sebaiknya memprioritaskan kembali investasi pada infrastruktur sosial yang inklusif sebelum memajukan AI lebih jauh lagi.
Tidak ada jalan lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI