Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengiyakan Kehidupan

12 Oktober 2021   18:30 Diperbarui: 12 Oktober 2021   18:41 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amor fati, bagi Nietzche, bukan sekadar persoalan keberanian kita untuk mengiyakan kehidupan (baca: takdir), apalagi pasrah terhadapnya. Amor fati melampaui penerimaan, sebab ia juga berarti mencintai kehidupan.

"... suatu hari aku hanya ingin menjadi Yea-sayer!" katanya. Yea-sayer di sini bukan dalam arti politik ataupun sosial, melainkan sebagai orang yang mampu menerima tanpa kompromi segala sesuatu yang ditawarkan realitas kepada kita.

Makna "ya" di sini, menurut saya, berada dalam konteks kenyataan; sesuatu yang memang sudah terlanjur menimpa kita. Jadi dalam konteks sesuatu yang masih ditawarkan pada kita, saya pikir kita berhak berkata "tidak" terhadapnya.

Ini penting karena ketika hal apa pun menimpa kita, bagaimanapun juga, semuanya hanya akan selesai jika kita mengiyakannya terlebih dahulu.

Dalam kata-kata Albert Camus, "Keinginan untuk hidup tanpa menolak apa pun dari kehidupan merupakan kebajikan yang paling saya hormati di dunia ini."

Semakin Anda berlari menjauh dari kehidupan, semakin Anda menjauh pula dari diri Anda sendiri. Maka pada akhirnya, Anda tidak tahu lagi ke mana jalan pulang.

Dan ya, berbahagialah, bukan karena segalanya berjalan baik, tapi karena Anda dapat melihat kebaikan dalam segalanya.

Seperti juga kata Epictetus, "Jangan mencari hal-hal terjadi seperti yang Anda inginkan; sebaliknya, berharaplah apa yang terjadi memang terjadi sebagaimana adanya: maka Anda akan bahagia."

Terimalah hal-hal yang mengikat Anda dengan takdir, dan cintai orang-orang yang dengannya takdir membahagiakan Anda. Saya selalu tahu bahwa ketika saya mulai tenggelam dalam kerinduan semesta, saya merasakan betapa hangatnya catatan takdir.

Jadi, ingatlah untuk hidup. Cukuplah menjadi manusia (yang sejati).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun