Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sudahkah Anda Merasa Puas terhadap Apa Adanya Diri Anda?

3 September 2021   19:42 Diperbarui: 7 September 2021   03:00 3794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak selamanya kita mesti bangga terhadap apa adanya diri kita | Ilustrasi oleh Michael Gaida via Pixabay

Socrates merupakan seorang lelaki yang buruk rupa. "Berjanggut, berbulu, dengan hidung pesek dan lebar, mata yang menonjol, dan bibir tebal," urai sejarawan Paul Johnson. Namun, Socrates sama sekali tidak merisaukan penampilannya dan sering bercanda soal itu.

Suatu waktu di Simposium Xenophon, Socrates menantang Critobulus, seorang pemuda tampan untuk beradu ketampanan. 

Kita tahu betapa tidak masuk akalnya "pertandingan" ini seperti menghadapkan sebongkah batu dengan sebutir berlian.

Critobulus menunjuk hidung besar Socrates sebagai bukti kejelekannya. Tapi tunggu dulu, sergah sang filsuf hebat.

"Tuhan membuat hidung untuk mencium, dan lubang hidungmu menghadap ke bawah sementara punyaku lebar, menghadap ke atas, dan mampu mencium bau dari segala arah."

Sedangkan bibir besarku, lanjut Socrates, akan memberikan kecupan yang "lebih manis dan nikmat dibandingkan dengan bibirmu." 

Kita bisa memberikan poin kemenangan pada siapa pun, tetapi lihatlah bagaimana Socrates menunjukkan rasa puasnya terhadap diri sendiri.

Kisah yang berkonotasi sama juga terkandung dalam anekdot-anekdot Diogenes. 

Dia merupakan seorang filsuf bermazhab sinisme, dan sering bercakap-cakap dengan salah satu kaisar termahsyur sepanjang sejarah, Alexander Agung.

Sang "penakluk dunia" itu sangat mengagumi sosok Diogenes yang pemikirannya begitu bijaksana dan acapkali cukup "menyentil". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun