Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Mengapa Kita Begitu Suka dengan "Quote"?

15 Mei 2021   09:22 Diperbarui: 16 Mei 2021   11:55 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada apa dengan quote sehingga kita begitu terpesona dengan kalimat singkat ini? | Ilustrasi oleh Alexas Fotos via Pixabay

Ketika segala sesuatunya menjadi sulit, banyak orang beralih ke quote atau kutipan inspirasional untuk mendapatkan (sedikit) motivasi. Beberapa dari ucapan bernas ini telah menjadi bagian yang lekat selama beberapa peradaban terakhir.

Quote atau kutipan dapat memberitahu kita banyak hal hanya dengan beberapa kata. Setiap kutipan memiliki ceritanya tersendiri, dan ini sering berkaitan dengan kehidupan sang penutur.

Di era serba internet, mencari kumpulan kutipan itu semudah menemukan batu di hamparan bumi. Telah banyak situs-situs yang mengkhususkan diri sebagai penyedia kutipan-kutipan bijak, bahkan berhamburan pula akun-akun media sosial yang merupakan spesialis unggahan kutipan.

Dan karenanya begitu banyak di antaranya hanyalah kutipan-kutipan basi yang bahkan tidak lagi relevan.

Namun layaknya kegiatan pertambangan, di antara batu-batu yang tidak berguna itu tetap terdapat batu mutiara yang berharga. Jadi tentu saja, untuk kutipan semacam ini, Anda memerlukan usaha lebih agar bisa menemukannya.

Saya bahkan menempelkan sebuah poster konyol di dinding kamar. Tertulis di sana: Jangan terlalu serius dalam ketidakseriusan.

Setiap menjelang fajar, saya hanya berdiri di sana menatap kata-kata itu; mengapresiasi keindahan makna dari kutipan yang saya ciptakan sendiri.

Siapa pun yang masuk ke dalam kamar saya dan membaca kutipan itu akan menertawakan kekonyolan saya. Mereka hanya tidak tahu betapa berharganya secuil kalimat itu agar saya senantiasa bersantai bersama keruwetan hidup.

Tapi kemudian, saya mulai bertanya: mengapa saya terpikat oleh kata-kata semacam itu (yang bahkan ditulis oleh saya sendiri)? Mengapa saya menempelkan poster itu di dinding saya?

Ada apa dengan kutipan sehingga kita begitu terpesona dengan kalimat singkat ini? Apa yang membuat beberapa kutipan begitu menggema dalam ingatan kita?

1. Mantra ajaib

Apa pun yang terjadi, tetaplah bernapas. -- Anonim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun