Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Bagaimana Saya Mengatasi FOMO terhadap Media Sosial

4 Mei 2021   14:46 Diperbarui: 4 Mei 2021   20:53 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan yang terpenting: secukupnya. Itulah esensi dasar dari media sosial. Juga demikianlah Anda terhindar dari FOMO terhadap media sosial.

5. Kembali menuju esensi dari kehidupan

Tanyakan pada diri Anda: Apa itu hidup? Apa yang harus dilakukan dengan hidup? Apakah jumlah like/love di media sosial berpengaruh terhadap kualitas kehidupan Anda?

Apa yang Tuhan inginkan dari kita? Apa yang menjadi patokan bahwa kita ini adalah manusia dan bukannya hewan? Seberapa jauh media sosial membantu kita menuju kehidupan yang sesungguhnya?

Satu catatan penting di sini adalah, melakukan interaksi sosial secara nyata dan bukan sekadar menggerakkan jempol untuk mengobrol dengan orang lain sembari rebahan di ranjang yang empuk.

Jika Anda merasa cemas ketika melewatkan sesuatu di media sosial, mengapa Anda tidak merasa resah ketika melewatkan banyak keajaiban dunia yang tidak mungkin Anda lihat di media sosial?

Pergilah, di luar begitu indah. Ada banyak hal yang bisa dilakukan. Jadi nikmatilah! Hiduplah!

6. Pahami bahwa kita selalu melewatkan sesuatu


Cara untuk keluar dari perasaan FOMO adalah dengan mulai membunuh fantasi-fantasi yang Anda biarkan mengatur pengambilan keputusan Anda.

Jika FOMO mendorong kita untuk merasa cemas saat melewatkan sesuatu, ketahuilah, kita memang selalu melewatkan sesuatu.

Dan itu (sangat) tidak apa-apa. Hidup memang berjalan demikian.

Kita selalu berhadapan dengan pilihan setiap saat. Ketika Anda memilih A, berarti Anda melewatkan B. Itu normal. Tapi FOMO telah membuatnya begitu buruk.

FOMO membuat kita mendasarkan pilihan pada apa yang dibayangkan. Kita melihat segala sesuatu begitu seksi di media sosial. Ada sebuah foto pantai yang begitu elok di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun