Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cintai Kebosanan, Peluklah Kebosanan!

23 November 2020   11:14 Diperbarui: 23 November 2020   21:55 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biarkan diri menjadi bosan. Sungguh. | pixabay.com

Saya tidak percaya ada yang salah dengan membiarkan pikiran Anda beristirahat, tetapi saya percaya kita harus lebih sadar akan kebutuhan kita yang terus-menerus mengeluarkan diri dari keheningan dalam rasa bosan. Kita terus-menerus mencari pelarian dalam kehidupan.

Saya tidak berharap Anda menghapus semua aplikasi di ponsel Anda hari ini (meskipun itu akan luar biasa), tetapi saya ingin Anda menyadari respon alam bawah sadar Anda terhadap kebosanan.

Ketika Anda sendirian di rumah, menunggu seseorang yang tak kunjung datang, daftar kegiatan yang sudah habis, atau di waktu lain saat Anda merasa bosan, sadari apa tanggapan awal Anda. 

Apakah Anda segera mengambil ponsel Anda? Atau mengisi keheningan dengan berbicara? Sadarilah hal ini dan biarkan dorongan itu berlalu.

Saat Anda merasa kebosanan muncul, tahan godaan untuk menerima notifikasi media sosial. Alih-alih melakukan itu, lebih baik lakukan apa yang Anda lakukan saat berusia enam tahun: Peluklah kebosanan dan mulailah melamun. Dan jangan berlebihan!

Jadi, jika lain kali Anda ingin meraih ponsel ketika merasa bosan, coba tahan sejenak dan biarkan pikiran Anda mengembara. Siapa yang tahu tentang ide bagus selanjutnya yang akan Anda dapatkan dari keheningan itu?

Segi positif dari tidak melakukan apa-apa adalah hal ini mengajarkan kita untuk menjernihkan pikiran dan bersikap rileks. Ini memberi pikiran kita kebebasan untuk "tidak mengetahui" selama beberapa waktu. 

Seperti halnya tubuh, pikiran juga kadang-kadang membutuhkan istirahat dari kesibukannya yang terus-menerus. Bila kita membiarkan pikiran kita beristirahat, pikiran itu akan kembali lebih kuat, lebih tajam, serta lebih terfokus dan kreatif.

Bila membiarkan diri merasa bosan, kita akan terlepas dari sejumlah besar tekanan untuk melakukan sesuatu setiap detik, setiap hari. 

Sekarang, bila seorang teman saya berkata, "Ndi, aku bosan," saya membalasnya dengan berkata, "Bagus, bosan saja sebentar. Itu baik untukmu." Bila saya berkata demikian, dia tak lagi meminta saya untuk mendengarkan semua curhatannya itu. 

Anda mungkin tak pernah berpikir seseorang akan menyarankan Anda untuk merasa bosan. Saya pikir, selalu ada yang pertama untuk segala hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun