Mohon tunggu...
muhammad nurfarish
muhammad nurfarish Mohon Tunggu... Wiraswasta - mahasiswa

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jean Piaget Teori Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

21 Maret 2021   23:39 Diperbarui: 22 Maret 2021   00:23 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap Anak memiliki sejumlah potensi yang berbeda- beda, perbedaan inilah yang menyebabkan kemampuan setiap anak dalam berfikir berbeda walaupun segi usianya mereka sama. hal inilah membuat tokoh Jean Piaget dan istrinya melakukan penelitian dengan tiga anaknya yang bertujuan untuk kemajuan pengetahuan di bidang pendidikan anak. 

Dari pembahasan ini penulis ingin membahas tentang teori Jean piaget yang nantinya akan mencangkup asumsi dasar teori Jean Piaget, skema, konsep, asimilasi, akomodasi, ekuilibrasi, tahapan perkembangan kognitif Jean Piaget dan pandangan terbaru Jean Piaget.

Jean Piaget merupakan seoarang tokoh psikologi yang meneliti perkembangan kognitif dan tahapan- tahapan perkembangan kognitif. 

Perkembangan Kognitif menurut Jean Piaget yaitu proses berfikir anak yang diperoleh dari hasil kematangan individu dalam mengamati objek-objek yang ada di lingkungannya. 

Pada anak usia dini perlu diketahui bahwasanya kecerdasan anak harus diberi stimulus dengan baik misalnya orang tua memberikan rasa aman secara fisik dan emosianal dan orang tua memberikan model rangsangan yang mengacu pada proses berfikir anak bisa dengan membuat hasil karya sesuai keinginan anak.  Adapun sistem yang mengatur perkembangan kognitif yang dikemukakan Jean Piaget ada lima aspek yaitu

1. Skema

bahwasanya semua perkembangan skema ini bersifat universal bagi artinya dimiliki semua anak di usianya sehingga keterlibatan bagi pedidikan (PAUD) adalah mengajarkan sesuatu pada anak yang belum ada kesaiapan (readiness) kemudian anak dibekali kemampuan berfikir yang menunjuk kematanganya.

2. Asimilasi

asimilasi ini menurut Piaget menjelaskan proses pembauran suatu objek  yang baru kemudian di bawa ke skema lama biasanya dilakukan oleh seorang bayi misalnya bayi menghisap ibu jarinya seakan akan bayi menyusu dengan ibunya.

3. Konsep'

merupakan pemberitahuan anak mengenai rancangan atau simbol bahwa kemampiuan berfkir dapat diperkanalkan melalui objek sekitar misalnya anak diperkanalkan angka 1- 10

4. Akomodasi

perubahan skema lama yang dialami pada anak sehingga anak dapat menyesuaikan terhadap object barunya misalnya dua orang anak yang sedang bermain kelereng salah satu temanya menghampiri dengan mengajak bermain tetapi kedua anak tersebut masih asyik bermain kelereng sehingga anak satunya ikut- ikutan lalu dipinjamkan kelereng dan ikut bermain bersama.

5. Ekuilibrasi

proses pengaturan dalam diri anak yang mengabungkan antara mempertahankan dan penyesuaian diri terhadap lingkunganya. 

Selanjutnya, tahapan perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dibedakan menjadi empat tahapan usia yaitu tahapan sensorimotorik (0- 2 tahun), praoperasional (2- 7 tahun), kongkret operasional (7- 11), dan formal operasional (11- dewasa).  Dari tahapan perkembangan Jean Piaget ini anak akan mengalami peningkatan berfikir seiring bertambahnya usia.  Dari uraian berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang ke empat tahapan perkembangan tersbut :

A. Tahap Sensorimotor (0- 2 tahun)

Tahapan perkembangan anak dimulai sejak anak baru lahir sampai dua tahun, dalam tahap perkembangan kognitif ini anak masih belum terlihat jelas tetapi kemampuan morotik  (reflek) dan perasaan anak yang menunujukan awal anak memahami dunianya, . seiring bertambahnya usia anak akan mampu memhami objek-objek disekitarnya sehingga dapat melatih kemampuan berfikir tentunya dengan stimulus dari orang tua . Misalnya anak usia 4-8 tahun memegang bebek lalu memasukannya ke dalam mulut (oral)

B. Tahap praoperasional (2- 7 tahun)

Dalam tahapan perkembangan ini dapat kita ketahui bahwa anak mampu menggunakan bahasanya dan simbol tentunya tidak luput dari peran kedua orang tua dan lingkungan sekitar. mislanya anak mamu menggunakan kemampuan bahasa dan simbol yaitu anak menangis dikarenakan ditinggal kedua orang tua bekerja tak lama kemudian bibinya datang membawa mainan puzzle sehingga anak tersebut berhenti menangis. Dalam hal ini dapat disimpulkan anak mampu memahami bahasan dan simbol.

C. Tahap kongkret operasional (7- 11)

Anak ditahapan ini kemampuan berfikirnya lebih kongkret karena masa ini anak sudah memasuki pendidikan sekolah dasar. Tahap ini memberikan kemajuan yang pantas karena anak sudah memasuki jenjang sekolah dasar yang memungkinkan mendukung kemampuan untuk mengamati angka, panjang dan volume cairan akan diajarkan ditingkat pendidikan sekolah dasar

D.  Tahap formal operasional (11- dewasa)

dimasa ini anak dapat menentukan cara berfikir dan bertindak secara logis dan kongkrit. misalnya sebelum melakukan suatu tindakan hendaklah kita berfikir mengenai akibat yang kita lakukan.

sekian semoga bermanfaat 

TERIMAKASIH..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun