Mohon tunggu...
Muh. Jamil
Muh. Jamil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ketua Pengurus BMT Insan Mandiri

Aku Belajar Maka Aku ada

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Identitas Remaja Muslim

12 Mei 2018   06:04 Diperbarui: 13 Mei 2018   10:00 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Definisi dari definisi adalah suatu batasan atau arti, bisa juga dimaknai kata atau frasa kalimat yang mengungkapkan makna Keterangan atau ciri utama dari orang, benda, proses atau aktivitas.

Definisi identitas menurut Stella ting toomey adalah refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya etnis dan proses sosialisasi atau identitas adalah suatu ciri-ciri atau tanda-tanda yang melekat pada diri seseorang individu yang menjadi ciri khasnya. Identitas terdiri dua hal yaitu kodrati dan non kodrati.  Kodrati contohnya adalah gender agama suku ras kasta maupun kebangsaan sedangkan non kodrati adalah kelas ekonomi pendidikan ekonomi sosial dan agama ( sumber Ubaidillah 2015).

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Berumur 11 sampai 21 tahun, yang ditandai dari perubahan fisik yang cepat pertambahan berat badan yang cepat dan pertambahan tinggi yang cepat.

Islam adalah penyerahan atau penyerahan diri sepenuhnya kepada tuhan atau Allah. Pengikutnya disebut muslim yang berarti seseorang yang tunduk kepada Tuhan atau lebih lengkapnya adalah muslimin bagi laki laki dan muslimat bagi perempuan. Wasik (2016) menyebutkan kata Islam berasal dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman kamus lisan al abda di dijelaskan bahwa Islam mempunyai arti semantik yaitu tunduk dan patuh, berserah diri, menyerahkan, memasrahkan, mengikuti, menunaikan, menyampaikan, masuk dalam Kedamaian, keselamatan atau kemurnian.

Definisi identitas remaja muslim adalah suatu ciri atau tanda-tanda yang melekat pada diri seseorang sedang masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa atau umur 11 sampai 21 tahun yang telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhannya.

Lalu apa maksud dari menyerahkan diri pada Tuhannya menurut saya yang dimaksud adalah mengimani dan melaksanakan apa yang menjadi perintah dan menjauhi larangannya, serta mengerti apa tujuan penciptaannya sebagai manusia.

Tetapi sebelum melangkah lebih jauh pembahasannya Hal mendasar yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mungkin saya bisa menjadi remaja yang menyerahkan diri, sementara Tuhan saya sendiri tidak tahu, Apa perintah dan apa larangannya.  Untuk menjawab itu dibutuhkan klarifikasi ringan tentangnya sebagai berikut :

Jika engkau tidak tahu siapa itu Tuhan atau Allah yang menjadi pertanyaan adalah dari mana engkau berasal ? Mungkin jawabannya adalah Saya dari Ibu dan ayahku. Ibu dari mana mungkin jawabannya adalah dari kakek dan nenekku dan seterusnya. Dari mana ujungnya kita tidak tahu tetapi yang kita tahu adalah manusia pertama bernama Adam dan Hawa yang menjadi kakek dan nenek kita semua sebagaimana yang dijelaskan di dalam al-quran, Injil dan Taurat.  Hal itu bisa disimpulkan bahwa tidak ada akibat tanpa sebab. 

Semua yang ada di muka bumi ini karena ada sebab, semua yang ada di bumi dan alam raya karena diciptakan. Ada yang diciptakan manusia dan makhluknya, tetapi pencipta dari segala Pencipta adalah Tuhan. 

Tuhan tidak diciptakan tetapi menciptakan, hal itu semua dijelaskan di dalam kitabnya Al Quran. Tuhan menciptakan alam raya yang sama sekali kita tidak bisa menjangkaunya karena kita lemah tak berdaya maka karena ketidakberdayaan,  mengakui kekuasaannya adalah mutlak.  maka Syahadatjuga menjadi mutlak itulah bentuk kepasrahan kita bahwa kita tak punya daya. Tuhan Dia adalah segalanya.  Untuk mengetahui lebih detail tentang Tuhan maka belajar dan mengkaji Alquran adalah jalannya.

Maka tugas yang paling utama bagi remaja adalah belajar untuk mengenal identitas dirinya. Pertanyaannya Kenapa mesti kita belajar mengenali identitas kita sebagai remaja muslim ? Jawabannya adalah sebagai berikut :

Pertama, Karena kita adalah Islam KTP  Penduduk Indonesia mayoritas muslim tetapi tidak memahami Islam. Hal itu terlihat dari sebagian besar penduduk muslim Indonesia tidak bisa membaca al-quran ada juga tidak sholat atau tidak puasa dan lain-lain. Kalo remaja mungkin kita adalah remaja yang bar Islam KTP, tidak sholat tidak puasa dan lain-lain.

Kedua, MusuhMusuh Islam ingin menghancurkan generasi remaja. Musuh Islam ingin menghancurkan generasi muda Islam khususnya. Apa yang dilakukan mereka khususnya barat ? Mereka tidak ingin remaja muslim dekat dengan agamanya maka dibuatlah perangkap untuk para remaja agar menjauhi Agamanya.  Islam dihancurkan dengan istilah 4S. 4S itu berupa sing, sport, smoke, dan sex. 

Mengapa sing ? Lagu-lagu yang diproduksi di dalamnya terdapat syair-syair cinta yang membawa perasaan (baper istilah jaman now) kita pada seseorang tentang cinta, sakit hati dan lain-lain seolah semua perasaan yang dimiliki diwakili oleh lagu yang diputar. Mengapa sport ? Olahraga itu bukan sesuatu yang tidak penting bahkan sangat penting, tetapi apa yang dikampanyekan barat tentang olahraga sesuai dengan selera mereka yang bertentangan dengan nilai-nilai keislaman. Apa contohnya ?, Rendang misalnya harus pakai bikini lomba lari harus pakai bikini dan lain-lain. 

Lalu Mengapa smoke ?. Merokok adalah budaya barat yang dimasukkan ke Indonesia melalui penjajahan Belanda saat itu. Belanda memasukkan Tembakau sebagai bisnisnya. Propaganda hari ini seakan-akan merokok adalah budaya laki-laki dan laki-laki harus merokok padahal Merokok itu merusak kesehatan lagi pula kita sebagai remaja menjadi objek pendapatan bisnis mereka yang sama sekali tidak menguntungkan bagi kita tetapi lahan pendapatan yang melimpah bagi mereka (pemilik usaha rokok). 

Mengapa seks ? Barat gencar mengampanyekan kebebasan termasuk dalam hal seks bebas yang bukan merupakan budaya Islam, agar para remaja memiliki orientasi hidup untuk sex sehingga hal-hal lain menjadi diabaikan seperti belajar dan lainnya. Pada masa remaja disuguhkan dengan lagu-lagu cinta dibarengi aktivitas romantic dan lain-lain. Dan para remaja lupa bahwa  sex bebas  itu bisa berdampak buruk pada diri keluarga dan lingkungan. Seks dalam Islam itu tidak dilarang tetapi melalui jalur pernikahan antara pria dan wanita. 

Kebebasan dibuat oleh mereka untuk menggiring ketidakberdayaan pada remaja dan pemuda sehingga mereka sibuk pada hal-hal tersebut dan lupa bahwa kita punya tanggung jawab yang besar sebagai generasi pelanjut untuk membangun bangsa ini. Ketika remaja telah lumpuh disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat maka kemungkinan besar pada masa yang akan datang juga tidak mempunyai kekuatan berfikir dan inovasi berfikir yang bisa membangkitkan perlawanan terhadap dominasi orang-orang asing di dalam negerinya.

Ketiga, Kita sedang dijajah, saat ini kita dijajah dari berbagai aspek baik politik, ekonomi, budaya dan lain-lain. Perekonomian kita didominasi oleh asing, politik kita dipengaruhi oleh asing, budaya kita dipengaruhi oleh asing, termasuk agama kita dipengaruhi oleh asing. Sangat menyedihkan hari ini kita melihat di negeri ini begitu banyak sektor-sektor ekonomi yang high level dikuasai oleh mereka sementara masyarakat kecil hanya menguasai sektor-sektor yang paling kecil. ketika hotel-hotel dikuasai oleh para investor asing pariwisata infrastruktur dan lain lain. 

Kita hanya bisa meratapi dan mungkin menangis. Ketika agama kita dikuasai oleh mereka Maka agama pun diterjemahkan sesuai dengan kehendak mereka. Jika kita yang menerjemahkannya maka kita adalah adalah para ekstremis radikalis teroris dan lain-lain.

Keempat Remaja harapan agama dan bangsa. Jika remaja hari ini rusak secara keseluruhan, maka Yakinlah masa depan agama dan bangsa akan lebih hancur dari saat ini. Kita akan melihat mungkin tidak ada lagi acara cara keagamaan ataupun spirit nilai-nilai keislaman yang masuk ke dalam setiap setiap Insan, atau agama hanya tinggal di museum dan jadi kenangan di masa lalu seperti Kenangan kota Spanyol kota Cordoba. 

Maka harus ada kesadaran dari Para pemilik ilmu dari pala para pemilik kekuasaan hari ini untuk memperbaiki remaja saat ini menyadarkan mereka untuk kembali belajar Islam, belajar etika dan moral serta  menginternalisasikan nilai-nilai keislaman kepada hati Sanubari mereka sehingga mereka sadar bahwa tujuan hidupnya hanya untuk mengabdikan diri pada agama dan bangsa serta menginternalisasikan nilai nilai keislamannya pada masa masa yang akan datang untuk menjaga keberadaan agama ini.

Sebagai kesimpulan dari materi identitas remaja muslim adalah bagaimana kita memahami siapa kita apa identitas kita sebagai seorang remaja yang beragama Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun