Mohon tunggu...
Yasinisme
Yasinisme Mohon Tunggu... Lainnya - Lelaki penikmat es kelapa muda

Lelaki yang berusaha memanusiakan manusia. Kuli tinta, Pengabdi masyarakat. www.yasinisme.blogspoot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Haruskan Cina....

5 September 2019   09:30 Diperbarui: 5 September 2019   09:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Cina, isshh.... PKI itu. Cina bahaya tuh. pokoknya jangan Cina"

Mungkin begitu sebagia masyarakat Indonesia menanggapi keberadaan orang cina di indonesia. Jika ada permasalahan yang menyangkut warga negara tersebut, tak sedikit yang mengarahkan pada sisi negatif padahal belum tentu sepenuhnya benar. Sebenarnya jika dilihat dari historis negara Indonesia yang katanya negeri berfolower, Cina atau Tiongkok sudah menetap di Indonesia sebelum lahirnya negara Republik Indonesia, bahkan kompas.com menulis jika penduduk Tiongkok juga ikut terlibat dalam peperangan untuk kemerdekaan Indonesia. 

Saat agresi militer Belanda, para pejuang keturunan Tionghoa ikut terlibat dalam pertempuran.Tak heran jika banyak ditemui veteran-veteran berdarah Tionghoa di Indonesia.

"Lalu apa bedanya Tiongkok dengan Cina?"

Sebenarnya sama saja, Indonesia lewat Keputusan Presiden No. 12 tahun 2014 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keppres tersebut berisi tentang pencabutan Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor SE-06/Pred.Kab/6/1967 tanggal 28 Juni 1967, dalam surat edaran tersebut istilah resmi yang digunakan adalah "Tjina", bukan Tionghoa. Sedang nama Tiongkok digunakan oleh wakil kedutaan besar Cina lantaran nama Cina bermakna negatif, dipakai saat peperangan tempo doeloe.

Lalu adakah kebaikan dari rasa takut dan membenci Cina?

Sebelum menjawab pertanyaan ini, ijinkan saya memberitahukan informasi yang sekiranya penting untuk diketahui.

"Anda tau ponsel cerdas?"

Jika anda tahu tentu nama androit dengan jenis merek dagang serta IOS dengan merek Apple tidak asing lagi di telinga. Androit sebenarnya bentuk pengembangan sistem yang dilakukan oleh Pada Oktober 2003, Rubin dengan nama  perusahaan startup Android, Inc. di Palo Alto, California. Iya dan rekannya yang lain yaitu Rich Miner, Nick Sears, Chris White bermain di situ. Selanjutnya Agustus 2005 Perusahaan rintisan Android, Inc. yang didirikannya kemudian diakuisisi oleh Google. Rubin, Miner, dan White, diajak ke Google pasca diakuisisi. Jadi secara sederhana androit adalah anak dari google yang bermarkas di California, Amerika.

Sebenarnya Apple sudah terlebih dahulu lahir sebelum androit, dan markasnyapun di negara yang sama. Lantaran ada perselisihan di bidang teknologi antara Cina dan Amerika, alhasil Cina lewat raksasa perusahaan ponsel cerdas yakni Huawei perlahan mempersiapkan diri lewat Os Harmoni, lantaran khawatir si robot hijau pada ponsel mereka tidak lagi bisa beroprasi.

Jadi sampai di sini diketahui bahwa kedua negara tersebut sedang dalam ketidakharmonisan.


"Apa ini penting?"

Sangat penting, sebab secara tidak langsung jika Indonesia terus menjustifikasi negatif Cina, ini akan sangat berdampak pada sektor kerjasama baik di bidang lapangan pekerjaan sampai kebarang jual yang sejatinya lebih murah dan kebanyakan masyarakat Indonesia menyukainya. Salah satu yang menjadi dampak awal lantaran pandangan negatif terhadap Cina yakni sebanyak 33 perusahaannya yang direlokasi lantaran perang dagangnya dengan Amerika, tidak ada yang nyantol ke Indonesia. Padahal jika saja satu atau dua perusahaan nyantol di Indonesia, tentu jumlah pengangguran bisa berkurang.

"World Bank menyampaikan, dari 33 industri China yang relokasi, itu 23 relokasi ke Vietnam, yang 10 itu terpencar di negara-negara ASEAN lain seperti Kamboja, Myanmar, Thailand, Malaysia, tidak satupun di Indonesia," kata Luhut di Jakarta, Rabu (4/9).

Jadi apa masih perlu ditanamkan kebencian pada orang Cina jika faktanya warga negara Indonesia masih menggunakan prodaknya?

Jawabannya kembali kepada pribadi masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun