Mohon tunggu...
MUHAMAD NGAFIFI
MUHAMAD NGAFIFI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang berikhtiar untuk terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila: Identitas Nasional di Kalangan Milenial

1 Juni 2021   22:25 Diperbarui: 1 Juni 2021   22:30 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

           Hari ini tanggal 1 Juni 2021, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahirnya Pancasila yang ke-76. Semarak dan hingar bingar perayaan hari lahir Pancasila begitu terasa meski hanya melalui sosial media. Pandemi Covid-19 yang dialami oleh umat manusia di seluruh penjuru dunia termasuk di tanah air tercinta mengharuskan kita membatasi aktivitas fisik dan pengumpulan massa. Namun demikian, semangat masyarakat Indonesia dalam merayakan lahirnya ideologi dan dasar negara tetap riuh di jagad sosial media. Aneka Twibbon, status WhatsApp, Facebook, Twitter, dan Instagram ramai oleh warganet Indonesia yang gegap gempita merayakan hari lahirnya Pancasila. Upacara virtual juga dilaksanakan oleh kalangan pejabat hingga rakyat, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.

         Perayaan hari lahir Pancasila memang penting untuk dilakukan oleh kita semua sebagai generasi penikmat kemerdekaan, karena sebagai bangsa yang besar kita harus menghargai, meneladani jasa-jasa para founding fathers dan kusuma bangsa. Namun ada hal yang semestinya jauh lebih penting dari sekedar seremoni yaitu aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terlebih lagi cara mewariskan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi milenial yang hidup di era digital.

         Proses inkulkasi, habituasi, dan enkulturasi nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial tentunya berbeda dengan generasi tua yang lebih banyak mendapatkan pemahaman Pancasila melalui indoktrinasi. Pewarisan nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial yang multitasking tentu memerlukan inovasi dengan model, metode, dan strategi yang sesuai dengan jamannya. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terutama internet dan sosial media jauh lebih efektif daripada sekedar sosialisasi dan ceramah konvensional. Saat ini, kita memerlukan grand design pembinaan ideologi Pancasila yang benar-benar tepat bagi generasi muda agar mereka memiliki moral knowing, moral feeling, dan moral acting yang kuat sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

         Setiap komponen bangsa turut berperan dan bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman, pembiasaan, dan pembudayaan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Pemerintah bersama lembaga legislatif harus mampu memastikan bahwa Pancasila sebagai identitas nasional benar-benar diimplementasikan, dan diaktualisasikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) perlu menjalin kerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) agar kurikulum yang berlaku di sekolah-sekolah sesuai dengan perkembangan jaman dan sesuai minat generasi milenial. Pendidik dan masyarakat juga berperan penting dalam mewariskan nilai-nilai Pancasila dengan cara memfasilitasi, mendorong, dan memberikan teladan kepada generasi milenial agar mereka kelak siap untuk menjadi generasi yang Pancasilais.

         Upaya pembinaan dan pewarisan nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial sangatlah penting mengingat saat ini kita merasakan semakin terkikisnya nilai-nilai Pancasila dari keseharian kita. Salah satunya, barangkali karena perkembangan teknologi sehingga nilai-nilai kebersamaan, kesetiakawanan, nasionalisme, dan toleransi memudar. Namun kita juga tidak perlu mengkambinghitamkan teknologi, karena pada dasarnya teknologi ibarat pisau yang bermata dua, satu sisi membawa dampak positif dan pada sisi lainnya membawa dampak negatif. Jika teknologi internet dengan cepat menyebarkan budaya luar, paham radikalisme, dan trans nasional maka kita semua harus siap untuk mengcounter dengan menyebarkan berbagai budaya Nusantara, budaya gotong-royong, dan indahnya kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dengan cara seperti itu maka generasi milenial akan merasa bangga memiliki Pancasila dan bangga menjadi bangsa Indonesia.

         Bagi generasi milenial, penguatan aktualisasi nilai-nilai Pancasila sangatlah penting untuk memastikan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kini, esok, dan sampai kapanpun. NKRI harga mati, hendaknya tidak hanya sekedar slogan atau jargon semata namun terpatri kuat pada setiap sanubari generasi muda Indonesia. Generasi milenial harus merasa bangga karena memiliki identitas nasional berupa Pancasila yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Kuatnya solidaritas, kerukunan antar suku, ras, agama, dan golongan seta nasionalisme yang mampu menyatukan seluruh Nusantara tetap utuh hingga saat ini. Melalui contoh-contoh konkrit kehidupan yang berlandaskan Pancasila kita yakin bahwa generasi milenial akan menjadi pewaris nilai-nilai Pancasila yang adiluhung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun