Kawasan Bromo, Opsi Destinasi Wisata di Momen Lebaran

Momen libur Lebaran adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Setelah berbulan-bulan bekerja, ini adalah saat yang tepat untuk bersantai dan berlibur bersama keluarga dan kerabat terdekat. 

Banyak tempat wisata yang menawarkan keindahan alam dan pengalaman yang tak terlupakan. Salah satu destinasi yang sangat populer di kalangan wisatawan adalah Bromo (Detik.com). 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keindahan wisata Bromo dan mengapa ini menjadi tempat yang ideal untuk dikunjungi selama libur Lebaran.

Gunung Bromo menjadi lebih hijau setelah bangkit dari tragedi kebakaran (Liputan6.com). Bromo menyapa wisatawan dengan hamparan lautan pasir dan panorama yang dapat dilihat dari berbagai sudut. PemandanganGunung Batok, lautan pasir, dan pura-pura Hindu menjadi daya tarik. 

Selain keindahan alamnya, Bromo juga memiliki nilai budaya. Suku Tengger, masyarakat yang mendiami kawasan Bromo, memiliki tradisi dan ritual yang terkait dengan gunung suci mereka. Upacara Yadnya Kasada, yang diadakan setiap tahun, menjadi daya tarik wisata budaya yang menarik dan memperkaya pengalaman berkunjung ke Bromo.

Dokumentasi Pribadi 14 April 2024, Bromo

Penulis mewawancarai salah satu pengunjung di lokasi wisata (Fahmi) yang berasal dari Jember Jawa Jawa Timur (14/04/2024). Fahmi mengemukakan pandangannya bahwa Bromo adalah salah satu destinasi wisata paling indah di Indonesia, bahkan di dunia, memiliki panorama yang luar biasa, dengan lautan pasir yang luas dan Bromo merupakan salah satu taman nasional terindah di Dunia. 

Fahmi juga mengemukakan alasannya untuk mengunjungi wisata di Bromo yakni lokasi yang tidak terlalu jauh dengan kota tempat tinggalnya sekitar 60 KM, udara yang sejuk karena Bromo terletak di dataran tinggi, sehingga suhu udaranya cenderung lebih sejuk dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur. 

Pada musim Lebaran, suhu udara biasanya sangat nyaman, menjadikannya waktu yang ideal untuk mengunjungi wisata Bromo. serta banyak spot foto yang ada menjadi motivasi fahmi untuk berkunjung ke Bromo."Saya kesini cuman ingin menikmati udaranya yang dingin mas"ujar Fahmi.

Pengunjung Bromo pada momen libur lebaran terlihat cukup ramai, banyak pengunjung yang datang Berbagai daerah. Penulis mewawancarai beberapa pengunjung mengenai daerah asal, terdapat pengunjung yang berasal dari Semarang, Jogja, Malang, Jember. Tidak hanya anak muda, Bromo juga menjadi tujuan wisata untuk keluarga pada momen libur lebaran. 

Menurut informasi dari jatim.solopos.com kunjungan wisatawan ke Bromo mencapaiapai 8.308 Orang saat Libur Lebaran 2024. Pengelola kawasan, menambah jumlah kuota dari sebelumnya 2.752 orang per hari menjadi 5.504 orang per hari. 

Pada hari Sabtu 14 April 2024 wisatawan ke Bromo mencapai 3.627 orang yang terdiri dari 3.580 wisatawan nusantara dan 47 orang wisatawan mancanegara. Hal ini menandakan Bromo merupakan tujuan wisata yang cukup populer di Indonesia dan mancanegara.

Dokumentasi Pribadi 14 April 2024, Bromo

Bromo terletak di wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Untuk menuju bromo terdapat 4 jalur, yaitu dari Kabupaten Pasuruan yakni penanjakan, kemudian dari kabupaten Probolinggo melalui daerah Cemoro Lawang, dari arah Malang dapat melalui daerah Coban Trisula, dari arah Lumajang dapat diakses melaui daerah Senduro. 

Kesamaan dari ke 4 jalur ini memiliki tanjakan dan turunan yang cukup curam. Meskipun memiliki tanjakan dan turunan yang curam tetapi jalan menuju Bromo menawarkan pemandangan pegunungan dan pepohonan cukup rindang yang kehijauan.

Mengutip dari laman explorebromo.com harga tiket masuk wisata Gunung Bromo yang dutetapkan pada 1 Juni 2019 yakni pada hari biasa dibandrol dengan harga Rp.29.000 untuk wisatawan lokal dan Rp.220.000 untik wisatawan mancanegara, sementara pada hari libur tiket masuk dibandrol dengan harga Rp.34.000 untuk wisatawan lokal dan Rp.320.000 untuk wisatawan mancanegara.

Pada jalur masuk dari arah Lumajang, terdapat 2 destinasi wisata lain yakni Ranu Pane dan Ranu Regulo. Kedua danau ini menawarkan pesona alam, menjadikannya destinasi wisata yang memikat bagi para pecinta alam. Ranu Pane memiliki luas sekitar 1 hektar dengan kedalaman mencapai 2 meter. Airnya yang tenang memantulkan langit kebiruan dan Gunung Bromo di kejauhan. 

Ranu Pane lebih ramai dikunjungi wisatawan dibandingkan Ranu Regulo.  Hal ini dikarenakan lokasinya yang lebih mudah dijangkau dan berada di jalur menuju Bromo.  

Di sekitar danau terdapat penginapan, warung makan dan area untuk berkemah. Aktivitas yang dapat dilakukan wisatawan di Ranu Pane seperti menikmati kuliner, memancing, berkemah.

Berbeda dengan Ranu Pane, Ranu Regulo memiliki suasana yang lebih asri dan tenang.  Danau ini berukuran lebih kecil, sekitar 0,75 hektar, dengan kedalaman mencapai 200 meter.  Airnya yang jernih dikelilingi oleh pepohonan kehijauan, menciptakan suasana yang sejuk dan damai jika dibandingkan dengan Ranu Pane. Ranu Regulo belum seramai Ranu Pane, menjadikannya pilihan tepat bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan menghindari keramaian. 

Baik Ranu Pane maupun Ranu Regulo menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Pilihan danau mana yang ingin dikunjungi tergantung pada preferensi wisatawan. 

Bagi yang ingin suasana ramai dan banyak aktivitas, Ranu Pane adalah pilihan tepat. Sedangkan bagi yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang asri, Ranu Regulo adalah destinasi yang sempurna.

Menurut Fahmi ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum berkunjung ke wisata Bromo seperti  kesiapan kendaran, apabila menggunakan motor pribadi pastikan pengereman berfungsi maksimal dan lain-lain sebagainya "Sebelum berangkat saya menggant kampas rem depan belakang" tutur Fahmi. 

Kemudian pakaian yang hangat yang pastinya menutupi seluruh anggota bagian tubuh yang riskan dengan suhu udara yang dingin seperti telinga, telapak tangan, kaki (usahakan menggunakan sepatu yang tebal) di sisi lain medan Bromo yang berpasir dan berbatu sepatu yang tebal juga dapat menjadikan kaki kita merasa hangat dan terlindungi dari kerikil dan udara dingin yang ada di sekitar Bromo. 

Pastikan tubuh kita juga harus dalam kondisi optimal, karena di lingkungan seperti pegunungan tidak dapat terprediksi suhu nya yang dapat sewaktu-waktu berubah drastis (ekstrim) hingga menyebabkan Hipotermia, yakni suatu kondisi dimana suhu tubuh mengalami penurunan suhu  secara drastis di bawah 35 derajat Celsius. 

Maka dari itu penting memang adanya persiapan yang matang untuk kita pergi berwisata di alam liar seperti pegunungan, karena jika tubuh kita sendiri tidak fit untuk melakukan liburan, bukannya kita bersenang-senang namun malah hanya akan mendapatkan seperti hal-hal yang tidak diinginkan oleh kita. 

Kemudian pilih juga waktu dan tempat yang cocok untuk bermalam atau sekedar singgah sementara saat berada di Malang, banyak tempat penginapan yang menyediakan fasilitas yang cukup baik dengan harga yang relative masih masuk dalam kategori tidak terlalu mahal, perlu jauh-jauh hari untuk kita mempersiapkan segalanya untuk kita dapat merasakan ketenangan berlibur agar teta menyenangkan dan tanpa hambatan dan gangguan seperti yang tidak kita inginkan. 

Bersama keluarga dan melakukan perjalanan wisata bersama merupakan sebuah momen yang jarang bis akita rasakan, entah karena kesibukan setiap individu ataupun waktu yang kurang tepat