Mohon tunggu...
MUHAMAD FAUZI
MUHAMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Penelitan dan Pembaharuan System Pembelajaran

Saya adalah seorang guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur. Profesi Guru dimulai sejak Tahun 2009.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Pembelajaran Bermakna di Era Digital

17 Agustus 2021   03:01 Diperbarui: 17 Agustus 2021   03:12 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diera Revolusi Industri 4.0 dimana perkembangan teknologi yang luar biasa pesat telah menuntut para pelaku pendidikan khusunya guru untuk lebih creative memamfaatkan fasilitas teknologi sebagai media pembelajaran. Pada era digital ini peserta didik sudah memiliki pola belajar baru yakni pola belajar praktis, hal ini terlihat dari cara mereka mendokumentasikan materi pembelajarannya. Sekarang anak-anak disekolah sudah tidak mau mencatat materi pembelajarannya, ketika ada materi yang dijelaskan berasal dari sumber belajar yang ada disekolah mereka ambil jalan pintas dengan memfoto materi yang diutuliskan dipapan, atau mereka akan memfoto formula-formula yang dijelaskan dipapan tulis. Jadi kesimpulannya  guru jaman ini dituntut untuk mampu menguasai teknologi digital sebagai media utama mentranpormasi pembelajaran kepada peserta didik. Sehingga pembelajaran bermakna menjadi suatu kenyataan yang tidak hanya sebagai konsep yang akan hilang tujuannya, khususnya di daerah-daerah yang masih terpencil yang nota bene gurunya masih enggan untuk  belajar  mengoperasikan  perangkat digital. Mereka masih terpaku dengan cara-cara konvensional. 

Berdasarkan penjelasan dari teri belajar bermakna David ausubel yang beliau merupakan ahli psikologi pendidikan sebagaimana ditulis oleh (Tim MKPBM, 2001)Usubel membedakan antar belajar menemukan dan dan belajar menerima. Pada belajar menerimasiswa hanya menerima, jadi tinggal menghapalkan. Tapi dalam belajar menemukan konsep  siswa tidak menerima pelajaran begitu saja. Jadi Ausubel meyimpulkan pembelajaran bermakna adalah suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.

Didalam tulisan dinaoktaria, dituliskan struktur kognitif meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, generalisasi-genaralisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh seseorang. Dan  struktur kognitif inilah yang menjadi faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna berdasarkan Ausubel.

Pertanyaannya adalah bagaimana penerapan konsep pembelajaran bermakna diera digital sekarang ini?. Dari berbagai literature yang membahas tentang  system digitalisasi pendidikan memasukkan unsur perangkat keras dan perangkat lunak digital sebagai  bagian dari unsur pembelajaran bermakna. Dan sekarang ini lebig dikenal dengan istilah E-Laerning.

Kesimpulannya adalah sudah waktunya bagi kita untuk tangguh dan tumbuh bersama teknologi digital sebagai bagian dari upaya mencerdaskan anak bangsa.

Sukses Pendidikan Indonesia, Sebagai impian seorang pendidik dimalam detik-detik peringatan HUT RI Ke 76.

KEGIATAN PEMBELAJARAN DARING GURU DAN SISWA SMP NEGERI 1 SAKRA BARAT/Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun